Untuk meningkatkan ekonomi di tengah masa pandemi Covid-19, Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Jember menyalurkan bantuan hibah kepada Kelompok pembudidaya ikan (Pokdakan) seperti Pokmas, Yayasan dan Pondok Pesantren.
Bantuan tersebut, bersumber dari APBN, APBD Provinsi maupun APBD daerah, Kabupaten Jember, untuk mengembalikan ekonomi masyarakat terdampak Covid-19.
Baca Juga : Digitalisasi, Jadi Cara UMKM Bertahan di Masa Pandemi
Tigo Dewanto selaku Kepala Bidang Sumber Daya Perikanan dan Kelautan Kabupaten Jember mengatakan, dengan mendapat bantuan, diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masing-masing anggota ataupun santri di Pondok Pesantren.
"Kegiatan yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) berupa bantuan hibah benih serta pakan kepada beberapa Kelompok Masyarakat (Pokmas), Yayasan dan Pondok Pesantren," ujar Tigo.
Untuk Pokdakan yang menerima bantuan hibah benih dan pakan, yakni Pokdakan Barokah Kecamatan Tanggul, Pokdakan Usaha Bersama, Kecamatan Bangsalsari, Pokdakan Ulam Makmur, Kecamatan Gumukmas, Pokdakan Sido Makmur, Kecamatan Gumukmas,
"Untuk Pondok Pesantren yakni Ponpes Al Mubarokah yang ada di Kecamatan Pakusari, Ponpes Al Azis di Kecamatan Patrang, Ponpes Asy Syifa di Kecamatan Sumberjambe, Ponpes Miftahul Arifin, Kecamatan Silo," ungkapnya.
Sedangkan, bantuan anggaran dari APBD Provinsi Jawa Timur Lanjut Tigo berupa kegiatan Kolega (Kolam Lele Keluarga) dengan sasaran 40 Kepala Keluarga yang berada di Desa/Kecamatan Bangsalsari. Bantuan ini bertujuan guna mencukupi kebutuhan gizi keluarga. "Selain itu, nantinya dapat dikembangkan sebagai usaha ekonomi keluarga guna meningkatkan pendapatan mereka," katanya.
Baca Juga : The 6th Dhoho Street Fashion Hadirkan Energy of Kilisuci Kota Kediri Bangkit dari Pandemi
Adapun anggaran dari APBD Kabupaten Jember Tigo mengatakan, pihaknya mengadakan pembinaan terhadap Pokdakan, agar tetap eksis dalam melaksanakan kegiatan, serta usaha tetap berlanjut.
Selain itu, juga menyarankan agar melakukan penjadwalan terhadap produksi ikan untuk pemasaran dalam daerah. “Kami juga menyarankan untuk memperluas jaringan pemasaran, melalui sistem penjualan online atau pemasaran digital, misal dengan aplikasi sosial media atau membuat inovasi dalam artian berbentuk olahan," pungkasnya. (*)
