Kesejahteraan para Guru Tidak Tetap (GTT) di Kota Batu tak lput dari perhatian Pemerintah Kota Batu. Sebanyak 1.331 GTT di Kota Pariwisata ini mendapat suntikan dana berupa insentif. Total anggaran yang dialokasikan mencapai Rp 10 miliar.
Meski demikian, belum semua GTT yang mendapat jatah insentif. Sebab, total GTT di Kota Batu mencapai sebanyak 1.516 orang. Dengan demikian, masih tersisa 185 guru yang tidak kebagian jatah insentif. Insentif itu tidak bisa diberikan kepada seluruh GTT lantaran anggaran yang terbatas. Kemudian juga dilihat berdasarkan masa pengabdian GTT.
Baca Juga : Pemkot Batu Konsisten Beri Beasiswa Warganya di Jenjang Perguruan Tinggi, Kuota Penerima Bertambah
Sebanyak 1.516 GTT itu rinciannya, guru TK sebanyak 269, guru RA 107, guru SD 535, guru MI 242, guru SMP 294, serta MTS sebanyak 69 orang.
Kepala Bidang Tenaga Pendidik dan Pendidikan Dinas Pendidikan Kota Batu Hariadi mengatakan, para GTT yang menerima besarannya beragam berdasarkan dari masa pengabdian mengajar dan tingkatannya. “Misalnya GTT di jenjang SD lebih besar insentifnya dari pada GTT PAUD. Karena jam kerjanya lebih lama SD,” ucapnya.
Penerimaan insentif itu diberikan langsung melalui rekening masing-masing guru. Mereka yang menerima itu tenaga pendidik tersebut minimal sudah mengajar selama dua tahun. “Lalu mereka harus berdomisili dan mengajar di Kota Batu, juga dilihat dari usianya masih produktif untuk menjadi tenaga pendidik,” tambahnya.
Insentif bagi GTT itu merupakan salah satu upaya Pemkot Batu untuk meningkatkan kesejahteraan para guru. Sedang insentif bukan hanya dari Pemkot Batu, namun mereka yang memenuhi kriteria juga menerima bantuan dari Pemprov Jatim. “Besarannya mendapatkan insentif dari Pemprov Jatim pun juga beragam. Dari Rp 200 ribu sampai Rp 1 juta,” tutupnya.