Fokus pemerintah di dunia pendidikan saat ini adalah menguatkan pendidikan karakter melalui penanaman nilai-nilai Pancasila kepada siswa. Nilai luhur bangsa Indonesia ini ditanamkan untuk mencetak SDM yang unggul. Namun demikian, hal-hal yang baik sesuai Pancasila tak bisa secara instan merasuk ke dalam diri siswa.
Nilai-nilai ini perlu diajarkan, dibiasakan, serta dilatih secara konsisten pada diri siswa melalui kehidupan di sekolah. Dengan cara ini, Pancasila akan terus hidup dan berkesan dalam diri siswa.
Baca Juga : Wujudkan Kemandirian Kaum Disabilitas, Mahasiswa Unikama Beri Pelatihan Olah Produk Kopi
Untuk itulah pengabdian masyarakat Dosen Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Universitas Negeri Malang (UM) Dr Sri Untari MSi fokus kepada hal ini. Ia melakukan pendampingan kepada civitas akademika SD Laboratorium UM untuk melaksanakan serangkaian kegiatan pengabdian dengan tujuan utama membangun kolaborasi 3 Pilar Pendidikan dalam Penguatan Pendidikan Karakter Berbasis Pembudayaan Nilai Pancasila di SD Laboratorium Universitas Negeri Malang (Lab UM) di Blitar, Jawa Timur.
Sri Untari tak sendiri, ia berkolaborasi dengan Dosen Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Dr Maysaroh MPd, Dosen Fakultas Pendidikan Psikologi Dr Tutut Chonsiyah MSi, dan Dosen FIS Meidi Saputra MPd.
"Pendampingan ini dilakukan untuk memfasilitasi sekolah dalam menciptakan penataan budaya sekolah yang mendukung pembudayaan nilai Pancasila dan mengintegrasikan Pembudayaan Nilai-nilai Pancasila dalam pembelajaran di SD Laboratorium UM," papar Sri Untari selaku ketua tim.
Dalam pendampingan itu, Sri Untari menggunakan strategi kolaboratif dengan orang tua, sekolah, dan masyarakat yang dilaksanakan pada bulan Juli sampai November 2020.
"Pendampingan ini diharapkan dapat memberikan wawasan bagi warga sekolah akan pentingnya kolaborasi tripusat pendidikan, dan memfasilitasi dalam menyusun nota kesepahaman antara sekolah, orang tua, dan masyarakat dalam membangun sekolah model berbasis Pembudayaan Nilai-Nilai Pancasila. Sehingga dapat mengantarkan siswa sebagai siswa Pancasilais sekaligus membekali keterampilan siswa era Revolusi Industri 4.0 sebagaimana dicanangkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia," bebernya.
Ia menambahkan, UM merupakan perguruan tinggi negeri yang memiliki Laboratorium Pancasila yakni Pusat Pengkajian Pancasila (P2P). P2P berkontribusi dalam upaya mengarus utamakan nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
"Oleh sebab itu, Pembudayaan Nilai Pancasila perlu terus dilestarikan dengan berbagai aktivitas nyata. Salah satunya dengan melakukan pengabdian kepada masyarakat di SD Laboratorium Universitas Negeri Malang yang merupakan sekolah binaan UM yang berpotensi (baik SDM dan Sarprasnya). Sehingga dapat dioptimalkan secara kolaborasi dengan orang tua dan masyarakat untuk membangun suatu sekolah model berbasis Pembudayaan Nilai-nilai Pancasila (PNP)," timpal Dosen Hukum dan Kewarganegaraan FIS UM tersebut.
Kegiatan Sri Untari dan tim pun disambut baik oleh Mr Hendrik selaku Kepala SD Lab UM. "Saya selaku kepala SD Lab UM menyambut baik kegiatan ini. Dan berharap pendampingan ini dapat mengantarkan SD Lab UM menjadi sekolah model yang unggul dan menjadi rujukan utamanya dalam melaksanakan nilai Pancasila," tuturnya.
Dijelaskan Sri Untari, pengabdian ini dirancang multitahun selama 3 tahun. Pada tahun pertama ini, tim peneliti melakukan beberapa tahapan penelitian. Pertama, sosialisasi tentang sekolah berbasis pembudayaan Nilai Pancasila (PNP), data dukung yang diperlukan, penataan budaya sekolah berbasis PNP dan peran tripusat pendidikan untuk membangun sekolah berbasis pembudayaan Nilai-nilai Pancasila.
Baca Juga : Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri Gelar Sosialisasi SNJ 45 kepada Para Generasi Muda
Tahap kedua fasilitasi, yakni melaksanakan pertemuan dengan orang tua dan masyarakat untuk membangun komitmen mendukung sekolah berbasis PNP.
Tahap ketiga melaksanakan fokus group discusion (FGD) untuk menghasilkan kesepakatan tripusat pendidikan yang dituangkan dalam nota kesepahaman tentang sekolah model PNP.
"Adapun output pada tahun pertama nota kesepahaman Tripusat Pendidikan untuk Penataan Budaya Sekolah (PBS) berbasis PNP, artikel ilmiah dimuat di jurnal terakreditasi minimal sinta 2 dan publikasi di media, dan video kegiatan," timpal Sri Untari.
Ia menambahkan, keutamaan pengabdian ini adalah komitmen sekolah, orang tua, dan masyarakat untuk berkolaborasi pengembangan sekolah model pembudayaan nilai-nilai Pancasila secara terprogram dan berkelanjutan.
"Pengabdian ini diharapkan menjadikan SD Laboratorium UM, menjadi sekolah model berbasis PNP, yang didukung oleh tiga pilar pendidikan sehingga menjadi rujukan bagi sekolah dasar lainnya," tandasnya.