Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab turut memberikan kecaman terhadap Presiden Prancis Emmanuel Macron. Habib Rizieq menyerukan kepada seluruh umat untuk turun dalam aksi membela Nabi Muhammad SAW di Kota Bandung dan Jakarta pada minggu ini.
Hal itu disampaikan Habib Rizieq melalui video yang diunggah di channel YouTube Front TV.
Baca Juga : Tokoh Jatim Sarmuji Tuntut Presiden Perancis Minta Maaf
"Teristimewanya saya serukan kepada semua untuk ikut aksi 211 di ibukota Jakarta dan aksi 411 di Kota Bandung untuk membela Nabi Muhammad SAW yang telah dihinakan, dilecehkan oleh Presiden Prancis (Emmanuel Macron), yang telah dihinakan, dilecehkan oleh sebagian masyarakat Prancis, oleh media-media Prancis," kata Rizieq.
Aksi 211 rencananya akan digelar di depan Kedubes Prancis, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat hari ini Senin (2/11/2020). Aksi itu disebutkan akan dimulai setelah salat zuhur.
Selanjutnya aksi 411 yang akan digelar pada Rabu (4/11/2020) dengan melakukan pawai atau longmarch di Gedung Sate, Jalan Diponegoro menuju Gedung Merdeka di Jalan Asia Afrika Bandung.
"Jangan pernah diam, jangan pernah beri ruang sekecil apapun juga kepada siapapun yang ingin merendahkan melecehkan nabi kita sayidina Muhammad SAW," sambung Rizieq.
Ia lantas menyindir beberapa pihak yang bersikap berpura-pura bijak saat Nabi Muhammad SAW dihina.
"Oleh karenanya saya serukan juga kepada seluruh umat Islam yang ada di Tanah Air tercinta Indonesia, abaikan saja kicauan kaum zindik yang pura-pura arif dan pura-pura bijak menyerukan kepada umat Islam agar tidak marah walaupun nabinya dihina. Ini ajakan yang sesat dan menyesatkan," ujarnya.
Sebelumnya, pemerintah Indonesia sendiri telah memberikan sikap. Presiden Joko Widodo mengecam tindakan kekerasan yang terjadi di Paris dan Nice, Prancis.
Baca Juga : Boikot Produk Prancis, Warga yang Diduga dari Kota Malang Ini Buang Aqua di Tengah Jalan
Jokowi mengecam pernyataan Macron yang menyebut penyerangan itu sebagai "serangan teroris Islamis".
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menegaskan jika mengaitkan terorisme dengan agama tertentu adalah kesalahan besar.
"Mengaitkan agama dengan tindakan terorisme adalah sebuah kesalahan besar. Terorisme adalah terorisme. Teroris adalah teroris. Terorisme tidak ada hubungannya dengan agama apa pun," kata Jokowi dalam jumpa pers yang disiarkan kanal Sekretariat Presiden, Sabtu (31/10).
Jokowi lantas menilai pernyataan Macron itu melukai perasaan umat Islam. Di sisi lain, pernyataan itu bisa merusak persatuan antarumat beragama.
"Indonesia juga mengecam keras pernyataan Presiden Prancis yang menghina agama Islam, yang telah melukai perasaan umat Islam di seluruh dunia yang bisa memecah belah persatuan antarumat beragama di dunia," ujar Jokowi.