free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Gabung Channel WhatsApp
Serba Serbi

Kisah Nenek Sudiyem, Penjual Gempol dan Perjuangan Hidupnya

Penulis : Yuca Dewi - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

08 - Oct - 2020, 03:19

Placeholder
Nenek Sudiyem saat melayani pembeli yang ingin mencicipi gempol buatannya

Tiap hari selepas subuh, Nenek Sudiyem membawa gempol dan gorengan untuk berkeliling desa-desa. Sang nenek biasanya berkeliling menjajakan dagangannya di wilayah Kota dan Kabupaten Madiun.

Bila beruntung, ia bisa mengantongi Rp 70 ribu dalam sehari. Biasanya ia berangkat mulai jam 06.00 sampai jam 09.00.

Baca Juga : Lingkungan Krajan Kampung Mandar Hilang, Kelurahan: Tak Berani Hapus

Meski sudah renta, Nenek Sudiyem harus mendapat uang untuk membiayai kehidupannya sehari-hari, akibat suaminya yang telah meninggal.

Pada usia 65 tahun, Nenek Sudiyem juga masih harus menghidupi dua cucunya, setelah ibu kandung mereka meninggalkannya di desa untuk bekerja di luar negeri.

Ketika ditemui saat melayani konsumennya di pinggir jalan, Sudiyem mengatakan, profesi yang dirintis sejak tahun 1973 itu telah membuahkan hasil, yakni menyekolahkan dua anak hingga lulus SMU. Sekarang keduanya sudah bekerja dan berumah tangga.

"Saya menggeluti pekerjaan ini sejak tahun 1973. Alhamdulillah kedua anak saya dapat menyelesaikan pendidikan di SMU, dan yang satu sudah bekerja ," katanya pelan.

Walau sudah renta, Nenek Sudiyem terlihat cekatan melayani para pelanggannya .

Sudiyem menceritakan awalnya menjual gempol memang sepi karena masyarakat belum mencicipinya. Dia memasarkan dagangannya menyusuri desa- desa dan kadang berhenti di Pasar Jogobayan, atau Pasar Nglames Kabupaten Madiun.

Dalam sehari, Sudiyem bisa habis 3 Kg gempol, hal ini sudah sangat membuatnya bahagia. Terlebih di masa pandemi ini PKL banyak menjerit di mana-mana akibat sulitnya memperoleh penghasilan.

Untuk melengkapi dagangannya ia terkadang membawa jajanan khas desa lainnya seperti ubi rebus, pisang, getuk dan grontol.

Nenek Sudiyem yang tinggal di Desa Tulungrejo RT 7 RW 03 Kecamatan Madiun Kabupaten Madiun itu tanpa kenal lelah memulai membuat gempol tengah malam sebelum tidur. Kemudian istirahat sebentar dan setelah solat subuh dia dengan semangat mengayuh sepeda menjajakan gempol, makanan khas dari Desa Tulungrejo yang dibuat dari beras dan kuah santan kelapa.

Purnomo seorang pelanggannya berujar jika dia menyukai gempol sejak masih di sekolah dasar. Selain harganya murah, gempol termasuk makanan sehat dan nikmat untuk dikonsumsi.

 

 

 

 

 

 

 

 

Perolehan Medali Porprov Jatim IX 2025

Update: -

No Kota / Kabupaten Emas Perak Perunggu Poin
Total - - - -

Topik

Serba Serbi



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Yuca Dewi

Editor

Sri Kurnia Mahiruni

Serba Serbi

Artikel terkait di Serba Serbi

--- Iklan Sponsor ---