Meski tak signifikan, harga ikan di Kota Malang mengalami kenaikan. Penyebabnya, tak lain karena kondisi pasar akhir-akhir ini dinilai sepi pembeli.
Di Pasar Besar Malang misalnya, untuk jenis ikan laut segar rata-rata naik di angka Rp 5-10 ribu per kilogram.
Baca Juga : Alternatif Cicilan Rumah Bebas Riba
Seorang pedagang ikan, Maria Ulfa mengungkapkan daya beli masyarakat di tengah pandemi covid-19 merosot menjadi salah satu faktor kenaikan harga ikan saat ini. Diimbangi juga dengan pasokan ikan laut yang berkurang.
"Ya mahal, tapi ndak mahal-mahal sekali. Soalnya pasar sepi, jadi ya standart paling naik Rp 5 ribu per kilo," ujarnya, Senin (5/10/2020).
Beberapa jenis ikan yang mengalami kenaikan itu, yakni ikan kakap yang sebelumnya Rp 45 ribu per kilogram menjadi Rp 50 - 55 ribu per kilogram. Kemudian, ikan Tengiri dari semula per kilonya Rp 70 ribu menjadi Rp 80 ribu.
"Terus cumi-cumi, biasanya Rp 65 ribu jadi Rp 75 ribu per kilogram," imbuhnya.
Penyebab lainnya, dijelaskan Maria karena faktor cuaca yang menjadikan pasokan juga menurun. Apalagi, dengan cuaca yang kurang baik itu nelayan banyak yang enggan melaut.
Akibatnya, ia pun juga mengurangi stok ikan yang akan dijualnya. Jika sebelumnya, dirinya memasok sebanyak 25 kilogram untuk satu jenis ikan setiap harinya, kini berkurang menjadi 15 kilogram saja.
Baca Juga : Dampak dari Wacana Pajak Nol Persen, Penjualan Mobil Menurun
"Ya angin, cuaca (penyebab naiknya harga ikan). Jadi pasokannya sedikit, biasanya dapat 25 kilogram sekarang 15 an, ini ngambilnya dari Probolinggo dan Sendang Biru (Kabupaten Malang)," jelasnya.
Meski begitu, kenaikan harga ikan laut saat ini tidak berpengaruh terhadap penjualan maupun harga ikan air tawar. Menurut Maria, jenis ikan gurami dibanderol Rp 35 per kilogram, sedangkan ikan nila dan mujair dijual Rp 25-28 ribu per kilogram.
"Ndak, biasa saja (penjualan ikan). Ndak meningkat soalnya nggak banyak yang beli. Ngambilnya juga nggak banyak, supaya setiap hari yang dijual ikannya segar," tandasnya.
