Sejak Senin (24/8/20) pagi, di Tulungagung beredar video anggota Polisi menolong ibu hamil. Dalam video yang bertajuk “Satlantas Polres Tulungagung, Jawa Timur membantu ibu yang hendak melahirkan”, itu terlihat anggota Satlantas membawa seorang ibu muda yang hamil.
Namun ada beberapa fakta yang tidak diketahui oleh masyarakat, terkait awal peristiwa itu dan nama-nama orang dalam video itu. Salah satu faktanya ibu itu tidak akan melahirkan, namun hanya mengalami kram perut.
Baca Juga : Formula Satu, Bijak Bermedia Sosial, Pererat Kerukunan Pemuda Antar Umat Beragama
Identitas ibu muda itu akhirnya terkuak. Wanita itu bernama Berliana Rysma Hardanti yang ada dalam video itu membenarkan jika itu memang dirinya.
Berliana bercerita jika pada Minggu (23/8/20) pukul 11 malam dirinya mengalami kram. Dari penuturannya, dirinya merasakan sakit luar biasa pada perutnya, hingga hampir tidak tahu keadaan sekitar. “Tahunya sudah di tempat bidan diantar oleh pak Polisi,” ujar wanita kelahiran Lamongan itu.
Berliana sendiri mengandung anak pertama. Saat ini usia kandungannya sudah memasuki usia 7 bulan. Sang suami, Subandi berterima kasih pada anggota Polisi yang telah membantunya.
Subandi menceritakan awal mula istrinya dibantu oleh Polisi. Saat kram, sebenarnya di rumah ada mobil milik perusahaan, namun saat dicari kunci mobil tidak ketemu dan kondisi istrinya kian parah.
Salah satu temannya berlari ke jalan dan tak sengaja ada mobil Polisi yang sedang lewat. “Melihat ada Polisi keliling, mobil Polisi diberhentikan disuruh (diminta tolong) mengantarkan istri saya,” ujar Subandi.
Subandi melanjutkan, mobil itu langsung berhenti dan mengantarkan Berliana ke bidan terdekat untuk mendapat pengobatan. Saat ini kondisi kandungan dan istrinya sudah berangsur membaik.
Baca Juga : 42 Karyawan PT SN Probolinggo Positif Covid-19, Bupati Bingung
Subandi mengaku istrinya sering mengalami kram, namun tak separah semalam. Sementara itu Kasat Lantas Polres Tulungagung, AKP Aristianto Budi Sutrisno membenarkan kejadian itu.
Kasat Lantas mengungkapkan jika kejadian itu merupakan tindakan spontan yang dilakukan oleh petugas. Pihaknya sebagai pengayom masyarakat memang tugasnya untuk membantu masyarakat yang membutuhkan. Saat itu pihaknya baru saja melakukan giat penjagaan di salah satu Pondok Pesantren.
Selepas itu dilanjutkan dengan patroli, salah satunya melewati perumahan, Rimba Karya Barat tempat Subandi dan Berliana tinggal. “Kemudian ada masyarakat keluar minta tolong, sontak kami turun dengan 2 anggota,” ujar Kasat Lantas.
Lalu pihaknya langsung mengantar Berliana ke Bidan untuk mendapatkan pertolongan.