Menyambut tahun ajaran baru, Bupati Tulungagung Maryoto Birowo meresmikan SMKN 3 Boyolangu menjadi Sekolah Tangguh, Jumat (14/8/20) kemarin. Peresmian dilakukan secara simbolis dengan menggunting pita.
Maryoto mengatakan, pembelajaran model dalam jaringan (daring) tidak bisa dilaksanakan di semua wilayah Tulungagung. Apalagi, sebagian wilayah masih susah mengakses internet.
Baca Juga : Munculnya Kekhawatiran Kluster Baru di Sekolah, Ini Jawaban Kemendikbud
Oleh sebab itu, pembelajaran model tatap muka memang perlu dilakukan. “Terlebih untuk peserta didik SMK yang tidak hanya mendapatkan pelajaran teori namun juga praktik,” ujarnya.
Maryoto menjelaskan, SMK Negeri 3 Boyolangu telah menunjukkan kesiapannya menggelar pembelajaran tatap muka di masa pandemi, dengan menerapkan protokol kesehatan di dalamnya.
Tidak hanya menata bangku di dalam kelas agar berjarak, namun juga memastikan kondisi kesehatan guru dan murid setiap harinya. Selain itu, penerapan shift dalam pembelajaran juga dilakukan.
“Tentunya dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat, sehingga tidak menjadi kluster baru tapi tetap bisa memberikan pendidikan dengan maksimal," ujarnya.
Sementara itu, saat disinggung mengenai pembelajaran model tatap muka di jenjang sekolah SD dan SMP, Maryoto mengaku masih menunggu instruksi lebih lanjut dari pemerintah.
Baca Juga : DPRD Banyuwangi Usulkan Guru Lakukan Swab, Sebelum KBM Tatap Muka Dijalankan
Ditemui usai peresmian, Kepala Sekolah SMK Negeri 3 Boyolangu Tulungagung Rofiq Suyudi menjelaskan pihaknya telah melakukan simulasi pembelajaran sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan Gugus Tugas.
“Kita sudah konsultasi dan sudah simulasi juga pelaksanaan sekolah tatap muka dengan gugus tugas," ungkapnya.
Selanjutnya menurut Rofiq, kemungkinan pembelajaran tatap muka mulai dilakukan pada Senin (24/08) mendatang. "Harapannya agar tidak ada kluster baru penyebaran Covid ini," pungkasnya.