free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pendidikan

Kesulitan Belajar Jarak Jauh, Siswa Madrasah di Pamekasan Manfaatkan Frekuensi RAPI

Penulis : khairul rozi - Editor : A Yahya

11 - Aug - 2020, 23:37

Placeholder
Sejumlah siswa saat mengikuti proses belajar mengajar dengan Manfaatkan Frekuensi RAPI

Keluhan akan sarana pembelajaran jarak jauh yang dilakukan sekolah-sekolah selama pandemi Covid-19 sudah terdengar di mana-mana. 

Kesiapan guru, penyederhanaan kurikulum, hingga masalah tidak adanya perangkat memadai dari pihak guru dan peserta didik (baik gawai maupun paket pulsa yang dibutuhkan) sudah kita dengar di berbagai tempat. 

Baca Juga : SPP Gratis, Tapi Siswa SMPN 1 Bojonegoro Masih Harus Bayar SSKM

Namun berkat bantuan Radio Antar Penduduk (RAPI) 19 Pamekasan, siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) Nurul Ulum 2 di Desa Teja Barat, Kecamatan Pamekasan, yang kesulitan belajar karena tidak punya handphone dan sulitnya jaringan internet, kini tetap bisa belajar dari rumah dengan kelompok kecil sekitar 3 - 5 orang.

"Kami siapkan 20 HT operasional, 1 RPU dan 1 Rig Mobile untuk penguatan sinyal HT hingga 2 Km. Jadi efektifitas guru dan murid dalam belajar terjamin dan murah," kata Budi Cahyono Ketua RAPI 19 Pamekasan saat mendampingi proses pembelajaran. Selasa (11/08/2020).

RAPI 19 Pamekasan bersama pihak yayasan berinisiatif menggunakan frekuensi Radio HT tersebut karena dianggap lebih efisien dan hemat dengan tidak membebankan orang tua siswa. "Ini menjadi salah satu solusi yang bisa membantu kelancaran pelaksanaan pendidikan dengan biaya yang lebih murah," tambahnya.

Sementara itu, Ach, Zainul Kafi, selaku guru  kelas Nurul Ulum 2 Desa Teja Barat, Pamekasan, merasa sangat terbantu dengan adanya program RAPI Peduli.

Baca Juga : UIN Malang Siapkan Kurikulum Bahasa Arab Sistem Daring

Karena sebelumnya, dirinya harus meminta para santri untuk mengambil tugas ke madrasah setiap hari. Untuk disetor keesokan harinya, sehingga dirasa kurang efektif karena tidak semua santri memiliki HP.

"Dengan adanya fasilitas HT ini, kami tetap bisa melakukan belajar mengajar dengan jarak jauh dan tanpa biaya kuota juga. Siswa juga cepat beradaptasi untuk teknisnya karena simpel dan mudah," pungkasnya.


Topik

Pendidikan



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

khairul rozi

Editor

A Yahya