Para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) harus mampu beradaptasi serta bertransformasi ke penjualan daring untuk memperluas pasar di era serba digital saat ini. Terlebih sekarang tengah wabah covid-19.
Untuk mendorong hal tersebut, Pemerintah Kota Kediri bekerja sama dengan KPwBI Kediri dan Kadin beberapa waktu lalu menyelenggarakan ekspo UMKM secara virtual yang diikuti 450 pelaku UMKM. Dan, gelaran tersebut berhasil memecahkan rekor Muri (Museum Rekor Indonesia) sebagai ekspo UMKM secara daring dengan peserta terbanyak.
Baca Juga : Angkringan Yogyakarta di Fase New Normal, Begini Kondisi dan Keunikannya
Penghargaan itu diserahkan langsung oleh Senior Manager Muri Sri Widayati kepada Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar dan Kepala KPwBI Wilayah Kediri Sofwan Kurnia, Senin (3/8/2020) di Ruang Joyoboyo.
Dengan diraihnya rekor Muri tersebut, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menyampaikan terima kasih atas kerja sama yang telah terjalin sehingga bisa melakukan terobosan bagi kemajuan perekonomian di Kota Kediri.
“Saya menyampaikan banyak terima kasih kepada BI dan Kadin atas kerja samanya sehingga kerja sama kami ini bisa dijadikan rekor baru di Kota Kediri atau penanda bahwa kami pernah memiliki karya yang baik untuk mewujudkan perekonomian supaya lebih baik lagi. Mudah-mudahan adanya pencatatan rekor ini bisa memicu pada tahun-tahun berikutnya untuk melakukan lebih baik lagi. Terobosan-terobosannya, program-programnya yang akan menggerakkan perekonomian kita," ucapnya.
Wali kota sangat mengapresiasi acara UMOM itu karena di masa pandemi ini benar-benar semua sektor terpukul. Tidak hanya sektor industri. Sektor pemerintahan pun merasa terpukul sekali.
"Banyak uang yang kami keluarkan yang tadinya direncanakan untuk memajukan perekonomian untuk memajukan banyak hal. Namun karena ada pandemi ini, fokus kami hanya di kesehatan dan ekonomi saja saat ini. Oleh karena itu, sektor ekonomi ini harus dibangun baik-baik. Nah pembangunan sektor ekonomi ini tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah kota saja. Oleh karena itu, saya sudah jauh-jauh hari mengundang Pak Sofwan ke sini untuk berdiskusi tentang perekonomian di Kota Kediri. Soalnya, kami sadar Kota Kediri ini akan berdampak sehingga kami berani membuat gebrakan-gebrakan baru. Salah satu contohnya adalah ekspo virtual yang dilakukan oleh BI, Kadin, dan Pemerintah Kota Kediri,” ungkap wali kota.
Abdullah Abu Bakar juga mengajak semua pihak untuk ikut terlibat dan berharap adanya ekspo virtual UMKM dapat membangkitkan daya saing para pelaku UMKM di Kota Kediri. Juga memperluas pemasaran produk-produknya sehingga mampu meningkatkan perekonomian nasional, khususnya di Kota Kediri.
”Efektivitas UMKM virtual sangat luar biasa karena kami hanya sebagai jembatannya. Kami hanya pendorong UMKM supaya UMKM ke depan semuanya siap untuk digitalisasi. Nah kalau sudah siap untuk digitalisasi, mereka harus mengolah produknya sendiri di marketplace tersebut. Kadang-kadang mereka saat ini belum tahu caranya memasukkan di marketplace. Belum tahu produknya itu bagus atau nggak. Lalu pangsa pasarnya ke siapa mereka juga belum tahu. Nah dengan adanya klinik ini, di-coaching, mereka diskusi brainstorming sehingga mereka tahu. Nah pasti ke depan produk mereka akan jauh lebih bagus lagi, lebih keren lagi karena mereka juga pasti akan melihat produk-produk lain yang ada di marketplace. Jadi, ada pembandingnya," bebernya.
Baca Juga : Crazy Rich Asal Malang Juragan 99 dan MS Glow Bagikan Daging Kurban di 4 Daerah
Sementara itu, Kepala KPwBI Kediri Sofwan Kurnia mengatakan, acara ini adalah rangkaian kegiatan dalam pemulihan ekonomi nasional. Pasalnya, Bank Indonesia di daerah memiliki fungsi mengembangkan kapasitas ekonomi daerah di Kota Kediri. “Bagaimana caranya mendorong ekonomi daerah bisa meningkat, termasuk UMKM-nya,” ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Sri Widayati ketika memberikan penghargaan Muri ke-9.573 itu mengapresiasi Pemerintah Kota Kediri karena di tengah-tengah pandemi saat ini, tidak surut untuk terus semangat berkarya.
Widayati melanjutkan, bukan kali pertama Pemerintah Kota Kediri menerima rekor Muri. Sebelumnya Pemerintah Kota Kediri sudah mencatatkan prestasinya di dunia rekor. Antara lain peragaan busana kebaya oleh peserta terbanyak pada April 2016 dan buka puasa peserta terbanyak pada September 2007.
Ada juga pagelaran musik seruling dengan peserta terbanyak pada Mei 2007. Juga ada minum obat cacing terbanyak. Kemudian ada temu ASI terbanyak dan juga pagelaran tumpeng terbanyak di sepanjang Jalan Dhoho.