Gemuruh Takbir dan Tahmid yang berkumandang di seluruh Dunia menandai tibanya Idul Adha 1441 H juga terjadi di Kota Madiun. Hanya saja, pelaksanaan salat Iduladha maupun penyembelihan hewan kurban kali ini berbeda dengan biasanya. Hal itu dikarenakan saat ini masih dalam pandemi Covid 19.
Pada pelaksanaan salat Iduladha mengikuti protokol kesehatan dengan menerapkan jarak. Begitu juga dengan pelaksanaan penyembelihan melalui prosedur kesehatan yang ketat.
Baca Juga : Hewan Kurban Kapolda Jatim Diserahkan Kapolres Tulungagung ke PPHM Ngunut
Kali ini, daging kurban tidak hanya dibagikan sekaligus kepada masyarakat namun sebagian disimpan untuk dibagikan beberapa hari berikutnya. Tidak dalam bentuk daging mentah akan tetapi sudah dalam bentuk olahan bersama dengan nasinya. Pola ini dilakukan agar pemanfaatan daging kurban bisa lebih optimal.
"Daging kurban ini sebagian diserahkan kepada pihak yang yang berhak menerima kalau ada sisa kita simpan dulu untuk diolah dan nantinya dibagikan bersama nasi," kata Wali Kota Madiun Maidi usai pelaksanaan salat Iduladha di Masjid Agung Baitul Hakim Jumat (31/7/2020) .
Maidi berencana membagikan 3000 nasi dengan lauk daging kurban beberapa hari mendatang. Waktunya belum bisa dipastikan sebagian daging hewan Kurban tersebut akan diserahkan kepada dewan masjid Indonesia Kota Madiun untuk disimpan dan diolah nantinya.
Namun untuk yang dibagikan seusai penyembelihan akan langsung diberikan kepada masyarakat. "yang dibagikan langsung tetap ada tetapi sebagian kita simpan untuk diolah dan bersama nasi 3 sampai 4 hari setelahnya sehingga bisa lebih menghemat" jelasnya.
Dia menambahkan masyarakat dimungkinkan akan mendapatkan lebih dari satu bungkus daging dalam sehari artinya daging bisa menumpuk di rumah. Sebagian ada juga yang menjualnya sementara salah satu manfaat daging kurban itu adalah untuk peningkatan sistem imun di masa pandemi seperti saat ini. Oleh karena itu Walikota berinisiatif mengatur pembagian daging kurban agar keberadaannya benar-benar termanfaatkan secara maksimal.
Masyarakat masih bisa mengolah sendiri daging kurban hasil pembagian hari ini atau besok nanti kita akan berikan lagi yang sudah olahan beberapa hari kemudian jadi konsumsi daging bisa secara kontinu," ungkapnya.
Tahun ini Pemerintah Kota Madiun berkorban 3 ekor sapi yang 2 ekor akan disembelih di Masjid Agung Baitul Hakim adapun 1 lainnya di Masjid Az Zahra Balai Kota. Besaran sapi kali ini tidak tanggung tanggung,salah seekor diantaranya memiliki bobot 985 Kg. 2 ekor sapi tersebut masing-masing seharga Rp 40 juta seekor lainnya seharga Rp 34 juta.
Baca Juga : Tersentuh Kesulitan Pemenuhan Data Internet, Rumah Aspirasi Jajuk Rendra Buka WiFi Gratis
Selain itu Pemkot Madiun juga mengadakan pembagian daging untuk 815 anak stunting. Daging yang dibagikan untuk anak stunting tersebut di luar hewan kurban untuk masyarakat umum. masing-masing anak akan mendapatkan 1 kg daging.
Anggaran yang disiapkan sekitar Rp 80 juta, dan pembagiannya nanti akan melibatkan pekerja sosial masyarakat atau PSM. "Pada prinsipnya daging kurban ini tidak hanya untuk penambah gizi masyarakat akan tetapi juga dalam rangka menghadapi covid 19," pungkasnya.