Malam takbir Iduladha 2020 terasa beda di seluruh wilayah Yogyakarta. Tidak seperti biasa, tadi malam suasana takbiran hanya menggema di masjid-masjid saja. Hal ini sesuai dengan kebijakan seluruh pemda di Jogja yang melarang penyelenggaraan takbir keliling.
Namun di sisi lain, suasana lebih syahdu sangat terasa di seputar alun-alun utara Keraton Jogja alias Altar. Hal ini disebabkan banyaknya pengunjung yang memadati seluruh area seputar altar baik dari sisi barat, utara, dan timur. Bedanya, dahulu pengunjung tidak mendapatkan area yang nyaman, karena hanya bertebaran di dalam alun-alun. Kini pengunjung dapat menikmati berbagai kuliner sederhana di sekeliling alun-alun, dari wedang ronde hingga nasi kucing khas Jogja.
Baca Juga : Dugaan Kekerasan Menimpa Dokter oleh Oknum LSM, Lintas LSM Banyuwangi: Polisi Harus Tegas
Dari pantauan Yogyakarta TIMES di lokasi, Kamis malam 30/7, ribuan pengunjung memadati tempat-tempat kuliner yang berada di luar altar. Tidak hanya anak-anak muda yang datang menggunakan motor, keluarga muda juga tampak banyak sekali yang berdatangan menggunakan mobil.
Banyak alasan bagi pengunjung untuk mendatangi Altar, dari hanya sekedar ingin jalan-jalan malam takbiran bersama keluarga, hingga untuk mengisi aktivitas bagi para mahasiswa yang masih tinggal di Jogja.
Salah satu pengunjung yang mengajak keluarga mengatakan kedatangannya karena diajak anaknya yang bosan di rumah dan ingin melihat situasi luar rumah malam takbiran. “Ini mas, ingin lihat katanya Altar dipagar, sekaligus cari tempat untuk duduk-duduk menikmati camilan dan minum ronde” ungkap Adi yang membawa 3 orang anaknya ini.
Tentang ramainya pengunjung altar ini juga diamini oleh salah satu pedagang yang ada di lokasi. Menurut Parman, saat ditemui menyatakan malam Iduladha ini tidak seperti malam-malam biasanya. “Ramai sekali ini Mas, biasanya cuma ada beberapa kendaraan saja yang parkir, tapi malam ini banyak sekali,” ungkap salah satu pedagang angkringan di sisi timur altar ini.
Baca Juga : Tersentuh Kesulitan Pemenuhan Data Internet, Rumah Aspirasi Jajuk Rendra Buka WiFi Gratis
Ramainya Altar ini bisa jadi juga dipicu selesainya seluruh proyek pemagaran. Hal ini membuat Altar berbeda dari biasanya, di mana pengunjung sudah tidak bisa lagi memasuki kawasan dalam sehingga terlihat lebih asyik. Selain itu, adanya tempat-tempat kuliner di semua sisi bagian luar makin menjadikan altar lebih syahdu bagi semua orang. Begitu juga dengan tempat parkir kendaraan yang sudah lebih teratur dari biasanya dan selalu ada petugas yang menjaga.
Kondisi ini juga berbalik 160 derajat dengan Alun-alun Kidul atau biasa disebut Alkid. Alkid yang biasanya dipadati pengunjung sebelum covid, malam takbir kali ini hanya dibuat nongkrong anak-anak muda sekitar saja. Hal ini disebabkan karena belum dibolehkannya kendaraan hias keliling beroperasi kembali, sehingga pengunjung lebih memilih altar sebagai gantinya untuk mengisi waktu luang di seputar keraton.