Sebagian gedung di kampus 1 Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Malang) memang masih belum memiliki nama. Untuk itu, Rektor UIN Malang Prof Dr Abdul Haris MAg mulai memberi nama gedung-gedung tersebut.
Istimewanya, Prof Haris memilih nama gedung dari nama-nama para pimpinan kampus terdahulu. "Gedung-gedung ini ada beberapa yang tidak ada namanya. Kemudian kita putuskan untuk memberi nama para pimpinan yang lalu," ungkap Prof Haris.
Baca Juga : Pasien Covid Kabur dari RSSA, Tukang Ojek Semburat
Tercatat ada sembilan nama mantan pimpinan yang diabadikan. Mulai dari pimpinan ketika kampus masih berstatus IAIN hingga beralih menjadi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
Bertempat di Gedung RKB Fakultas Syariah (Jumat, 17/7/2020), Rektor mengadakan peresmian dan pemberian nama gedung-gedung itu. Acara diawali dengan rutinan Khotmil Qur'an, Istighatsah, dan Shalawat Nabi pukul 07.00 WIB.
Prof Haris menyampaikan, inisiasi pengabadian nama-nama tersebut ialah sebagai penghormatan tertinggi atas jasa pimpinan terdahulu. Tujuannya untuk mengenang sejarah para tokoh yang pernah memimpin kampus UIN Malang.
"Ini mengenang sejarah perjuangan beliau- beliau, agar generasi berikutnya tahu persis perjuangan para tokoh yang kemudian mewujudkan sampai menjadi UIN Maulana Malik Ibrahim ini," tuturnya.
Sembilan gedung yang resmi memiliki nama para pimpinan terdahulu itu diantaranya sebagai berikut:
1. Gedung D Ruang Kuliah Bersama diberi nama Prof. Dr. H. Moh. Koesnoe, S.H.
2. Gedung Fakultas Humaniora diberi nama Gedung KH. Oesman Mansoer
3. Gedung Micro Teaching FITK diberi nama Drs. KH. Maksum Oemar
4. Gedung Kuliah A menjadi Gedung Drs. KH. Abd. Mudjib
5. Gedung Kuliah B menjadi Gedung Drs. H. Moh. Anwar, Bc. Hk.
Baca Juga : BEM Malang Raya Gelar Serama, Suarakan Lima Tuntutan
6. Gedung Poliklinik UMMI menjadi Gedung Prof. Dr. Hj. Zuhairini
7. Gedung Pusat Informasi menjadi Gedung Drs. H. M. Djumransjah Indar, M.Ed.
8. Gedung C Pusat Bahasa menjadi Gedung Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo, M.Si.,
9. Bangunan Menara setinggi 50 meter diberi nama Prof. Dr. H. Imam Suprayogo.
Nampak hadir Prof. Dr. Imam Suprayogo dan Prof. Dr. Mudjia Rahardjo dalam acara tersebut. Sedangkan perwakilan keluarga almarhum dan almarhumah pimpinan lain juga turut hadir. Peresmian nama gedung ditandai dengan penandatangananan prasasti.