SURABAYATIMES - Adanya santri Pondok Pesantren Modern Gontor Darussalam yang terpapar covid-19 membuat pihak Pemprov Jatim datang dan memberikan bantuan.
Jumat (10/7) bantuan diberikan langsung oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Dia datang dengan didampingi Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Widodo Irsyansyah dan Kapolda Jatim Irjen Pol Fadil Imran.
Bantuan yang diberikan yakni 1.500 alat rapid test dan 10 ribu kotak masker. Bantuan diterima langsung oleh pemimpin Pondok Pesantren Gontor Darussalam KH Prof. Dr Abdullah Syukri Zarkasy.
Dalam sambutannya, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyampaikan, sekarang ini pihaknya membutuhkan patnership yang makin kuat. "Kegotong-royongan yang makin luas dan itulah yang harus kita lakukan pada hari ini," ujarnya.
Menurut dia, saat ini diharuskan saling memberikan penguatan, saling mengisi, saling mencoba menyelesaikan masalah yang dihadapi. "Jadi, kalau kami hadir, saya, pangdam, kapolda lalu bupati sowan kepada seluruh warga Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor, ini tentu adalah bagaimana kita bersama-sama mencari solusi terbaik," lanjutnya.
Khofifah menjelaskan, bergotong-royong menyelesaikan masalah supaya semuanya bisa mencari solusi tercepat, terbaik, dan paling efektif. "Untuk menghadapi masalah pandemi covid ini dialami oleh 216 negara di dunia," ucapnya.
Masih kata Khofifah, efek pandemi covid-19 ini adalah dunia pertumbuhan ekonomi 216 negara terkoreksi. "Oleh karena itu, hal-hal yang terkait dengan berbagai penguatan SDM yang sudah dilakukan secara luar biasa oleh Pondok Pesantren Gontor ini tentu kita semua punya tanggung jawab," imbuhnya.
Terpisah KH Abdullah Zarkasy menyampaikan rasa terima kasihnya atas bantuan yang sudah diberikan. "Dan itu memang kami perlukan. Tapi yang lebih penting dari pada itu, kami minta izin kami punya alat swab yang itu hadiah dari alumni," ujarnya.
Dengan memiliki sendiri alat swab, dia berharap hasil pemeriksaan bisa lebih cepat dan tidak perlu lagi menunggu hingga berhari-hari.
Tentang adanya santri Gontor yang positif covid-19, KH Abdullah Zarkasy membenarkan. Namun, para santri tersebut kini sedang tidak berada di pondok dan dirawat. "Di rumah sakit semua," imbuhnya.
