Bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara ke 74, Forkopimda Tulungagung meresmikan Pondok Pesantren Tarbiyatul Qur'an Al Mannan sebagai Pesantren Tangguh Semeru, Rabu (01/07/2020) siang. Pondok pesantren yang berada di wilayah Desa/Kecamatan Kauman ini sudah menerapkan protokol kesehatan dengan baik.
"Di pesantren ini, protokol kesehatan sudah diterapkan, tempat tinggal santri diubah hanya kapasitas 2 orang. Luar biasa, tempatnya juga bersih." kata Kapolres Tulungagung, AKBP Eva Guna Pandia.
Baca Juga : Viral Video Anggota Dewan Cium Celana Dalam Wanita saat Rapat via Zoom
Kapolres mengharapkan agar di Ponpes tersebut terbebas dari Covid-19 dengan kepatuhan terhadap protokol kesehatan.
Setelah menjadi pesantren tangguh, Pandia meminta agar yang telah dilaksanakan itu dapat dipertahankan.
"Kegiatan pengajian akbar tetap boleh dilaksanakan tetapi harus menerapkan protokol kesehatan dan juga harus melihat kapasitas lokasi. Tidak boleh berhimpit-himpitan, itu yang paling penting," terangnya.
Selain melihat tempat belajar santri, Forkopimda sempat melihat dapur pondok yang dinilai telah sangat bagus dalam penataan. Bahkan, para juru masak menerapkan Physical Distancing dalam meramu bumbu masak dan berada di teras dapur pondok.
Senada dengan Pandia, Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo mengatakan bahwa pondok pesantren adalah tempat pembelajaran yang diamanatkan oleh UUD 1945.
"Keberadaan pondok sangat membantu pemerintah dalam mencetak generasi penerus bangsa. Untuk itu Pondok Tangguh sangat diperlukan," kata Maryoto.
Saat masuk ke Pesantren, Maryoto mengaku memperhatikan dengan seksama ketersediaan alat pelindung diri yang meyakinkan jika kepatuhan pada protokol kesehatan menjadi sangat prioritas.
Baca Juga : Ditanya Ketinggalan Dompet atau Cincin, Jawaban Hotman Paris Bikin Susi Pudjiastuti Kaget
"Kecuali tempatnya bersih, tadi saya perhatikan ketersediaan hand sanitizer, thermo gun, bilik sterilisasi dan semua santri memakai masker. Ini bagus sekali, semua tempat termasuk pondok kedepan wajib untuk menciptakan situasi tangguh seperti ini," tambahnya.
Sementara itu, pengasuh Pesantren KH. Ahmad Nasuhi Abdul Malik mengatakan jika di antara sekitar 800 lebih santri yang bermukim di pondoknya setiap hari telah menerapkan protokol kesehatan.
"Setiap hari telah melaksanakan protokol kesehatan, ini akan kita lakukan ke depan hingga pelan-pelan kita harapkan (Covid-19) hilang," kata Nasuhi.
Santri Pondok sendiri selain berasal dari Tulungagung dan Jawa Timur juga berasal dari berbagai daerah lain di Indonesia dan konsentrasi menghafal Alquran.