Pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai, hingga kini masih berdampak besar terhadap banyak hal, termasuk dunia pendidikan.
Seperti sejumlah universitas yang mau tidak mau harus melakukan sistem pembelajaran melalui media daring. Bahkan, baru-baru ini aktivitas wisuda bagi mahasiswa di sebagian perguruan tinggi di Indonesia sementara waktu ditunda.
Persoalan tersebut nampaknya masih terus berlanjut meski kebijakan New Normal atau kelaziman baru hidup di tengah pandemi Covid-19 bakal diterapkan.
Sebab, dalam waktu dekat perguruan tinggi bakal melangsungkan proses seleksi penerimaan mahasiswa baru. Namun, hingga kini masih belum ada kepastian seperti apa sistem seleksi yang akan dijalankan.
Kota Malang menjadi salah satu yang setiap tahunnya digeruduk ratusan ribu calon mahasiswa baru (Maba).
Kondisi ini membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Malang mengusulkan untuk setiap perguruan tinggi baik swasta maupun negeri agar melakukan proses seleksi tanpa mendatangkan calon mahasiswa.
Wali Kota Malang Sutiaji menyatakan proses seleksi penerimaan Maba diusulkan untuk bisa dilakukan secara daring atau melalui tahap pengiriman portofolio. Langkah ini diambil sebagai upaya pencegahan penyebaran klaster baru Covid-19.
"Kita minta portofolio sistemnya (seleksi penerimaan mahasiswa baru di Kota Malang)," ujarnya ditemui di Balai Kota Malang, Senin (15/6/2020).
Namun, pihaknya dalam hal ini akan mengajukan usulan tersebut kepada pemerintah pusat. Rencananya, Pemkot Malang akan berkirim surat soal pengajuan proses seleksi penerimaan mahasiswa baru tersebut besok (Selasa, 16/6/2020).
Hal itu dilakukan mengingat proses seleksi penerimaan mahasiswa baru baik SMM PTN (Seleksi Mandiri Masuk Perguruan Tinggi Negeri) ataupun SBM PTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri) dikelola langsung oleh pemerintah pusat.
"Saya harus berkirim sirat sama panitia pusat, besok kita kirim suratnya," tandasnya.