Publik kembali dihebohkan dengan beredarnya video ceramah seorang ustaz di media sosial. Ustaz tersebut diketahui bernama Ustaz Zainal Abidin.
Dalam ceramahnya, Ustaz Zainal Abidin mengatakan lagu Balonku dan Naik-Naik ke Puncak Gunung justru mengajarkan anak-anak membenci Islam.
Baca Juga : Suku Tengger Tetap Bakal Gelar Upacara Yadnya Kasada, Namun Ada yang Beda
googletag.cmd.push(function() { googletag.display("div-gpt-ad-1588825458332-0"); });
Video tersebut awalnya beredar di Twitter yang diunggah oleh akun peneliti budaya pesisiran, Rumail Abbas.
Video yang diunggah Kamis (11/6/2020) ternyata diketahui merupakan potongan ceramah yang disampaikan pada 2018 lalu. Tak ayal video tersebut kembali perbincangan publik.
Ustaz Zainal saat itu menyampaikan ceramah yang bertajuk Prioritas Tauhid di Imam Bukhori Center Dumai Riau.
Ruwet kalau sudah sampai kubu sono~ pic.twitter.com/putwYicJMN
— Rumail Abbas (@Stakof) June 11, 2020
Dalam ceramahnya, Ustaz Zainal menyinggung ajaran-ajaran yang menanamkan kebencian terhadap agama Islam. Bahkan, dia menyebutkan bahwa anak-anak kecil saat ini sudah dilatih untuk membenci Islam.
"Di Indonesia juga banyak kan antum enggak berasa. Contoh anak-anak kecil sejak dari TK saja sudah dilatih untuk benci Islam," kata Ustaz Zainal dalam ceramahnya.
Ustaz Zainal lalu terdengar menyanyikan lagu anak-anak yang berjudul Balonku. "Balonku ada lima, rupa-rupa warnanya, yang meletus balon apa? Hijau. Hatiku sangat kacau. Loh, Islam itu bikin kacau aja. Tinggal empat pegang erat-erat, merah, kuning," kata Ustaz Zainal.
Selain itu, terdapat lagu yang berjudul Naik-Naik ke Puncak Gunung. Ustaz Zainal menyebut lagu itu berisi ajakan untuk membenarkan agama Kristen.
"Apalagi nyanyi yang jelas-jelas untuk mengajak membenarkan agama Kristen. Naik-naik ke puncak gunung, tinggi-tinggi sekali, kiri kanan," Ustaz Zainal sembari memeragakan lirik lagu itu dengan menaikkan tangannya ke dahi lalu mengarahkannya ke arah kiri dan kanan bahu.
Ustaz Zainal lantas melanjutkan pertanyaan yang menyinggung Lionel Messi, bintang sepak bola dunia. "Anda lihat kalau Messi berhasil nembak bola?" tanya sang ustaz.
"Kulihat saja banyak pohon, apa? Kenapa cemara? Padahal Sumatera banyak pohon sawit. Apalagi di Jawa, (pohon) pisang," kata Ustaz Zainal melanjutkan lirik lagu.
Ia beranggapan bahwa pohon cemara identik dengan ajaran Kristen lantaran kerap digunakan sebagai pohon Natal. "Dan cemara itu pohon imporan. Nggak banyak. Lihat ditanamkan untuk mencintai pohon cemara, pohon Natal, dan dibiasakan untuk beribadah, tangan ke atas naik-naik," ucapnya.
Perlu diketahui, lagu Balonku dan Naik-Naik ke Puncak Gunung memang kerap diajarkan kepada anak-anak kecil. Terlebih bagi mereka yang duduk di bangku taman kanak-kanak.
Lagu Balonku merupakan ciptaan Abdulah Totong Mahmud. Sedangkan Naik-Naik ke Puncak Gunung merupakan karya dari Ibu Sud.
Baca Juga : Wacana PSBL, Pemkab Malang Siapkan Sub Satgas Selama Transisi New Normal
googletag.cmd.push(function() { googletag.display("div-gpt-ad-1588825614199-0"); });
Tak ayal, ramai komentar warganet yang ditujukan kepada Ustaz Zainal. Banyak yang mengkritik ustad itu terlalu mengada-ada karena tidak ada hubungannya lagu itu dengan agama.
@Arifchasan, misalnya, menyindir sang ustax dengan menulis: “imajinasinya jauh banget ya.”
"Ustadz karbitan modal jenggot bukan nya bahas islam yang rohmatan lil alamin malah.. Bahas yang lain, yng justru menebar kebencian," sorot akun sopir onlien.
@RahmanAkly juga menulis: “Pasti waktu kecil sering dimarahi oleh guru taman kanak-kanak,.makanya imajinasi menjadi liar dan sedikit miring.”
“Dunia anak2 pun jadi sunyi kalo sdh kena yang model dakwah begini,” ucap Sugeng Ong.
“Ganti pohon Kesemek aja bang,” sindir @DikiRadenmas.
“Kok bisa ya memiliki imajinasi seperti itu?” tulis@roisfaisal.
Bahkan @lookusz menyoroti dengan menyebut Ustaz Zainal mungkin lebih lagu Ya Tabtab. Seperti diketahui, lagu itu sempat dinyanyikan Nissa Sabyan di acara syiar Ramadan sebuah televisi. Banyak yang menyoroti Nissa Sabyan karena lagu itu tidak cocok untum syiar Ramadan karena bukan lagu Islami. Ya Tabtab, meski berbahasa Arab, dinyanyikan penyanyi beragama Kristen dan berkisah tentang seorang wanita yang marah terhadap kekasihnya. “Mungkin ustad ini lbh suka denger lagu ya tabtab,” tulis @look_usz.
Berikut video lengkapnya