free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Nenek di Blitar dapat Petunjuk Lewat Mimpi, Lidah Buaya Obat Covid-19

Penulis : Aunur Rofiq - Editor : Dede Nana

01 - May - 2020, 23:35

Placeholder
Nenek Sarmi miliki indra keenam. Dapat petunjuk lewat mimpi, lidah buaya bisa obati Covid-19.(Foto : Aunur Rofiq/BlitarTIMES)

Seorang nenek di Blitar menyarankan kepada pemerintah untuk melakukan penelitian lidah buaya sebagai obat virus Corona (Covid-19). 

Nenek itu bernama Sarmi. Sarmi mengaku mendapat petunjuk tuhan melalui mimpi. Petunjuk itu berupa lidah buaya sebagai penangkal virus Covid-19.

“Untuk menangani Covid-19 ini negara habis ratusan triliun. Sudah banyak nyawa yang melayang. Harapan saya cuma satu, tolong pemerintah meneliti dan mencoba lidah buaya ini untuk obat Covid-19, itu saja," kata Sarmi ditemui BLITARTIMES di rumahnya di Kelurahan Sukorejo, Lingkungan Balapan, Kota Blitar, Selasa (28/4/2020).

Sarmi melanjutkan, penelitian terhadap empon-empon untuk Covid-19 sudah banyak. "Jadi ttolonglah Lidah Buaya ini juga diteliti” tegasnya.

Sarmi yang yakin lidah buaya bisa menjadi obat, apalagi dengan peristiwa spiritualnya melalui mimpi. Bebrapa kali mimpi terkait pandemi covid-19 dan lidah buaya.

"Mimpi pertama saya dapat petunjuk dunia akan mendapat musibah besar, " ujarnya yang juga mengatakan mimpi itu diterimanya 9 bulan sebelum wabah Covid-19.

Pertanda lewat mimpi itu dirinya melihat langit mendung hitam tebal kemerah-merahan seperti rumah kebakaran merata di segenap penjuru seluruh langit, tidak ada sela-sela cerah sedikitpun.

Petunjuk tentang obat Covid-19 baru didapat Nenek Sarmi di mimpi yang kedua. Kali ini dirinya mendapat petunjuk dari Tuhan bahwa lidah buaya merupakan obat penyakit Covid-19.

“Mimpi kedua, saat duduk berdzikir. Tasbih saya terjatuh, saya merasa melihat baki jalan sendiri.  Baki itu berhenti di depan saya. Kemudian ada gelas isinya susu, sebelahnya ada air putih, dan pojoknya ada air gula. Kemudian di tengahnya ada lidah buaya, 1 batang," ceritanya.

"Lidah buaya itu mengupas  dan memotong sendiri. Dan kemudian menaruh sendiri di mangkok dan jalan sendiri masuk ke air gula, masuk ke air putih, masuk ke air susu. Saya kemudian bengong dan terbangun dari tidur,” jlentreh Sarmi.

Tak hanya itu kembali Sarmi didatangi mimpi serupa. Di mimpi selanjutnya Sarmi mendapat petunjuk dari Allah untuk menyampaikan obat ini kepada masyarakat Indonesia yang diterima pada pertengahan Maret 2020 ketika mulai ada kasus Covid-19 ditemukan di Indonesia.

“Saya masih mimpi lagi, saya tanya Allah ‘Ya Allah itu apa’?, melalui hati, yang dibilangi hati, hati saya yang dengar," ujarnya.

"Itu obat Corona (Covid-19), sampaikan kepada masyarakat Indonesia. Saya masih mbantah waktu itu, masa itu obat Covid-19," imbuh Sarmi yang belum percaya begitu saja terkait mimpi yang dialaminya.

Tiga hari kemudian dirinya mimpi lagi yang semakin menguatkan mimpi sebelumnya. Di mimpi itu dirinya kembali melihat baki jalan sendiri dan lidah buaya. 

Baki yang penuh dengan virus corona dituangi lendir lidah buaya, yang langsung membuat paku-paku virus Covid-19 lunglai dan mati.

“Air lendir itu menuang sendiri di baki. Dan ternyata Covid-19 yang ada disitu langsung lemes dan mati semua. Ternyata inilah obat Covid-19,” imbuh Sarmi.

Sarmi telah membuktikan sendiri mimpinya tersebut. Anaknya yang baru pulang bepergian dari Surabaya, Solo dan Jogja mendadak sakit ketika tiba di rumahnya di Kota Blitar. Gejala sakit si anak mirip dengan gejala Covid-19 yaitu demam dan gejala kelelahan. Saat itulah Sarmi teringat dengan mimpinya.

“Anak saya perempuan kerjanya kepala sekolah dan manajer Asuransi Syariah. Pulang dari 3 kota itu dia badannya panas. Anak saya periksa ke rumah sakit suhu tubuhnya sekitar 37 derajad, suhu tubuh dia normalnya 36.," Kenang Sarmi.

Kemudian, Sarmi pun menghubungkan dengan mimpinya.

"Saya agak khawatir juga karena begitu dia pulang itu, 3 hari kemudian Pemerintah sudah menerapkan physical distancing. Artinya yang habis bepergian harus waspada, lalu dia saya obati dengan lidah buaya, tidak lebih dari satu jam setelah minum dia sudah sembuh. Tubuhnya terasa enak, enteng dan demamnya hilang” jelasnya.

Dijelaskan Sarmi, untuk pencegahan Covid-19 atau yang gejala ringan Covid-19, lidah buaya dikupas dan dipotong dadu satu setengah centimeter dan langsung  diminum dengan air putih, air gula atau air susu.

"Untuk pencegahan jumlahnya terserah. Boleh kurang dari 7 potong. Sementara bagi yang sudah positif, sedikitnya perlu mengkonsumsi 7, 9  hingga 13 potong sebanyak 6 kali sehar. Yaitu siang 3 kali dan malam 3 kali selama 9 hari berturut-turut," terangnya.

"InsyaAllah itu dosis yang pas untuk bisa sembuh. Wallohu a’alam. Bila minum ini jangan minum yang lain dulu. Ini saja lidah buaya sudah cukup. Yang bisa membunuh Covid-19 itu Insya Allah lendir lidah buaya itu,” imbuh Sarmi.

Setelah mendapat mimpi itu, dirinya berupaya menyampaikan amanat obat Covid-19 kepada masyarakat. Beberapa upaya yang dilakukan diantaranya menghubungi stasiun radio, koramil dan kepolisian di Blitar, Trenggalek dan Tulungagung.  Namun upaya itu belum ada respon.

“Mohon, kepada pemerintah bisa melakukan uji coba. Gunakan lidah buaya ini sebagai obat Covid-19, dicoba untuk mengobati pasien yang positif, pasien yang dikarantina. Siapa tahu lidah buaya ini benar-benar bisa untuk mengobati sehingga  tidak ada lagi orang yang mati karena Covid-19,” pungkasnya.

Sekedar diketahui, Sejak lama, lidah buaya atau aloe vera dikenal dengan berbagai manfaatnya bagi kesehatan. Tanaman lidah buaya dapat menyegarkan, membersihkan, hingga menyembuhkan peradangan pada kulit. 

Dilansir dari Grid Health.id, tanaman lidah buaya mengandung antioksidan yang sangat tinggi. Antioksidan dapat melawan radikal bebas pada tubuh dengan memusnahkannya dan mencegah sel-sel tersebut memburuk menjadi penyakit seperti kanker. 

Lidah buaya mengandung banyak enzim, salah satunya dapat membantu mengurangi rasa sakit. Enzim tersebut adalah kinase. Ketika diterapkan pada kulit yang sedang mengalami peradangan parah, enzim ini dapat membantu mengurangi rasa sakit. 

Penelitian dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, dilansir dari tirto.id, lidah buaya menjadi satu dari 18 tanaman herbal yang mampu meningkatkan imunitas. 

Ketua Program Studi Profesi Apoteker, Dosen Departemen Farmakologi & Farmasi Klinik, Fakultas Farmasi UGM, Ika Puspitasari guna mencegah terjangkit virus corona, mengimbau masyarakat untuk selalu menjaga daya tahan tubuh, salah satunya menjaga pola makan dengan gizi seimbang. 

 Selain itu, minum air putih sedikitnya 6 gelas/hari, olahraga setidaknya 3 kali dalam seminggu minimal 30 menit, dan menjaga kebersihan tubuh secara keseluruhan dengan mandi setiap hari. Tidak kalah penting, mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer setiap kali akan makan atau minum dan keluar dari kamar mandi, serta istirahat atau tidur yang cukup 6-8 jam/hari. 

Terkait penggunaan imunomodulator (pengatur sistem kekebalan tubuh), Ika mengatakan, konsumsi imunomodulator ataupun vitamin dan suplemen tidak boleh menggantikan gizi seimbang yang dikonsumsi sehari-hari. Dengan kata lain masyarakat tetap dianjurkan untuk menjaga pola makan dengan gizi seimbang.

 "Ada beberapa herbal yang pernah diteliti baik secara in vitro [pada sel] maupun in vivo pada hewan uji yang bisa mendongkrak imun tubuh" seperti dikutip tirto.id, Senin (30/3/2020).

Belakangan, meski belum ada penelitian dari pemerintah dan lembaga terkait, masyarakat mulai banyak yang mengkonsumsi lidah buaya untuk mengobati dan mencegah Covid-19. Informasi diterima masyarakat lewat getok tular atau informasi dari mulut ke mulut. 

Tak terkecuali warga Kota Blitar, beberapa warga yang menerima informasi khasiat lidah buaya yakin dan menggunakannya untuk mencegah Covid-19.

“Beberapa Minggu yang lalu saya dapat info dari teman sekolah di SMK kalau lidah buaya bisa buat cegah Covid-19. Waktu suami saya pulang dari Jombang (cuti kerja tiap seminggu sekali pulang ke Blitar), dalam situasi yang seperti ini sedikit agak kawatir, karena Jombang juga daerah rawan penyebaran covid," tutur Widuri (39).

Oleh karena itu, lanjutnya, saya coba buatkan minuman lidah buaya setiap kali pulang dari Jombang dan seisi  rumah  juga dibuatkan. 

"Alhamdulillah, walaupun selalu pulang dan kembali ke Jombang suami saya  badannya fit aja,” ujar warga Jatimalang, Kota Blitar ini.

Sekedar diketahui, petunjuk lewat mimpi sudah berkali-kali dialami Nenek Sarmi. Diantaranya petunjuk akan terjadinya Tsunami Aceh di tahun 2004 dan bencana lumpur lapindo. Nenek kelahiran tahun 1960 ini mengaku mendapat indra keenam sejak tahun 1984 setelah rajin beribadah dan berdzikir.

 


Topik

Peristiwa blitar berita-blitar berita-hari-ini virus-covid19 pandemi-covid19 nenek-di-blitar-dapat-petunjuk-lewat-mimpi Nenek-Sarmi lidah-buaya-obatt-covid19



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Aunur Rofiq

Editor

Dede Nana