UB Luncurkan Batikpedia: Terobosan Digital Kenalkan Batik Malang ke Dunia

JATIMTIMES - Universitas Brawijaya (UB) resmi meluncurkan Batikpedia, platform digital yang mengintegrasikan website dan aplikasi mobile berisi database batik pertama di Indonesia. Inisiatif ini digagas oleh Tim Transformasi Batik Jawa Timur Melalui Teknologi Digital dan AI sebagai upaya mendorong internasionalisasi, kolaborasi lintas disiplin, sekaligus melestarikan warisan budaya melalui teknologi.

Dekan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UB, Sahiruddin, menegaskan komitmen kampusnya untuk terus mendorong karya budaya lokal agar mampu menembus pasar global. “Fakultas Ilmu Budaya mendukung upaya-upaya globalization humanitarian terhadap karya-karya berbasis budaya, salah satunya batik,” ujarnya. 

Baca Juga : Pemkab Malang Miliki Layanan Halo Dinkes, Permudah Pengaduan Masyarakat agar Cepat Ditangani

Ia menyampaikan bahwa UB telah lama melakukan riset motif, teknik, filosofi, hingga material batik Malang, yang kemudian diintegrasikan ke dalam sistem kecerdasan buatan untuk memperkuat basis data Batikpedia.

Harapannya, digitalisasi ini mampu membuka jalan agar Batik Malang semakin mendunia. Database berbasis AI tersebut memuat berbagai informasi penting yang dapat diakses publik dan perajin untuk pengembangan motif maupun pelestarian identitas batik Malang.

Sementara itu, Rektor UB, Prof Widodo, menekankan pentingnya keterlibatan UB dalam upaya konservasi budaya Nusantara yang telah diakui UNESCO, salah satunya batik. “Sekarang batik mendunia dan banyak negara-negara lain menduplikasi, karenanya digitalisasi batik ini dilakukan untuk melindungi hak cipta agar kekayaan intelektual perajin batik dari Malang terjaga dan diakui dunia,” tegasnya. 

Ia menambahkan bahwa Batikpedia dan AI Gen Batik menjadi sarana strategis bagi perajin untuk mengenali ragam motif, sekaligus menjadi komitmen UB mempromosikan Batik Malang secara lebih masif.

Disisi lain, Ketua Tim Riset Batik yang mengembangkan aplikasi Batikpedia, Fitriana Puspita Dewi, Ph.D., menjelaskan bahwa pengembangan ini merupakan hasil Joint Research 2024 dengan Art Research Center, Ritsumeikan University, Kyoto. Proyek bertajuk “Digitalisasi dan Visualisasi Batik Jawa Timur” ini berlanjut pada 2025 melalui program inkubasi Globalizing UB. 

Saat ini, tim telah memperoleh 382 data batik dari 25 perajin di empat daerah Jawa Timur, mulai Malang Raya, Tulungagung, Trenggalek, dan Lamongan. Batikpedia menjadi rumah bagi database batik Jawa Timur, virtual gallery, website terintegrasi, hingga aplikasi mobile.

Mewakili para perajin, Ketua Asosiasi Perajin Batik Kota Malang, Isa Wahyudi (Ki Demang), menyampaikan apresiasi kepada FIB UB yang telah mendorong perkembangan Batik Malang. Kepada jajaran rektorat, ia menyampaikan harapan agar UB dapat terus memfasilitasi peningkatan kualitas SDM, penyediaan sarana produksi, pengelolaan limbah batik, hingga promosi yang lebih luas. 

Baca Juga : KKMP Karangsari Dilaunching Wali Kota Blitar: Mesin Baru Ekonomi Kerakyatan dan Penguatan UMKM Berbasis Agrowisata

“Bagaimana batik Malang dipakai oleh seluruh civitas akademika UB menjadi baju seragam atau gelar pameran batik serentak di seluruh pelataran UB,” ungkapnya. 

Acara peluncuran turut dihadiri berbagai representasi UMKM batik, di antaranya Soendari Batik & Art, Batik Wagastu, Batik Sandya Nusantara, Batik Kantil, Batik Blimbing, Batik Lana, Batik Hampran Rintik, Batik Krajan, Kalla Senja, dan Bengkel Batik. Hadir pula tim peneliti, para pejabat FIB UB, Tim Globalizing, Tim Branding, serta perwakilan ekraf dan lembaga internasional yang mendukung percepatan penyebaran Batik Malang di kancah global.

Dengan kehadiran Batikpedia, UB menegaskan langkahnya sebagai pionir dalam digitalisasi warisan budaya, sekaligus memperkuat posisi Batik Malang sebagai identitas budaya yang layak bersaing di tingkat dunia.