Mengintip Kehidupan Kaum Amish di Amerika yang Hidup Tanpa Listrik dan Internet

Reporter

Binti Nikmatur

Editor

A Yahya

12 - Nov - 2025, 05:48

Potret kaum Amish. (Foto: Jack Zeman/A&E Television Networks, LLC)


JATIMTIMES - Di tengah modernitas Amerika Serikat yang serba cepat dan berteknologi tinggi, ada satu komunitas yang tetap memilih hidup sederhana tanpa listrik, internet, bahkan tanpa ponsel. Mereka adalah kaum Amish, kelompok tradisional yang hingga kini masih mempertahankan gaya hidup abad ke-18.

Kaum Amish dikenal sebagai subkelompok Kristen paling konservatif di Amerika. Dalam dokumenter The American Experience: The Amish, kelompok ini digambarkan sebagai komunitas yang menjalani hidup terpisah dari dunia luar demi mempertahankan nilai-nilai iman dan kesederhanaan.

Baca Juga : Telkomsel dan Kitabisa Beri Operasi Katarak Gratis untuk Veteran di Surabaya

Kaum Amish lahir dari gerakan Reformasi Protestan abad ke-16. Menurut laman Ohio’s Amish Country, komunitas ini hidup tertutup dan menjauhi interaksi dengan masyarakat luar. Mereka percaya bahwa teknologi modern bisa menimbulkan kesombongan dan memecah kebersamaan antaranggota komunitas.

Bagi mereka, kemajuan teknologi dianggap menjauhkan manusia dari Tuhan. Karena itulah, kehidupan mereka tampak seolah terhenti di era 1800-an.

Kaum Amish terbagi ke dalam sekitar 40 kelompok Old Order yang berbeda-beda, namun semuanya berpegang pada 18 pasal iman Kristen dalam Dordrecht Confession of Faith yang disusun pada tahun 1632.

Menariknya, setiap jemaat memiliki otoritas teologis sendiri, sehingga penerapan aturan bisa berbeda antarwilayah. Ada yang masih sangat ketat dalam menolak teknologi, ada pula yang sedikit lebih terbuka. Oleh karenanya tak heran jika di kawasan ini tidak terdapat listrik, internet hingga ponsel.  

Untuk bepergian, kaum Amish menggunakan kereta kuda. Sementara untuk penerangan mereka menggunakan lampu minyak.

Dalam ibadah dan percakapan sehari-hari, kaum Amish menggunakan dialek Jerman Pennsylvania yang sudah diwariskan turun-temurun.

Pakaian mereka pun masih bergaya abad ke-18, sederhana, tanpa motif mencolok, dan dijahit sendiri. Para pria mengenakan celana hitam dengan suspender dan topi jerami, sementara wanita mengenakan gaun panjang polos lengkap dengan penutup kepala putih. 

Baca Juga : Viral Dugaan Bullying di Sukun Malang, Remaja Tampar Temannya hingga Nangis

Meski berbeda dalam hal penggunaan teknologi dan gaya hidup, sebagian besar komunitas Amish hanya mengizinkan pendidikan formal hingga kelas delapan dan mengadakan ibadah di rumah-rumah anggota, bukan di gereja besar.

Banyak orang sering salah mengira Amish sebagai bagian dari kelompok lain yang serupa, padahal berbeda.

Beberapa komunitas yang mirip antara lain Mennonites, Beachy Amish, Amish Mennonites, Old German Baptist Brethren, Old Order River Brethren, Hutterite, Quaker, Koloni Amana, Moravia, dan Shaker.

Salah satu ciri khas komunitas Amish adalah sebagian besar tinggal di wilayah Lancaster County, Pennsylvania. Daerah ini telah menjadi tempat tinggal mereka selama lebih dari 300 tahun.


Topik

Peristiwa, Kaum amish, Amerika Serikat, komunitas amish,



Jawa Timur merupakan salah satu provinsi dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat di Indonesia. Sektor industri, perdagangan, dan pariwisata menjadi pilar utama perekonomian Jatim. Pembangunan infrastruktur juga terus dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.



cara simpan tomat
Tips Memilih Bralette