Raja Gemuk dan Kota Bertembok: Panggung Terakhir Tuban Sebelum Senapati Menyerbu

Reporter

Aunur Rofiq

Editor

A Yahya

26 - Jun - 2025, 03:45

Rekonstruksi visual Panembahan Senapati, pendiri dan raja pertama Mataram Islam. (Foto: dibuat dengan AI oleh JatimTIMES)


JATIMTIMES - Dalam gelombang besar ekspansi Mataram ke wilayah timur Pulau Jawa pada akhir abad ke-16, tercatat sebuah peristiwa yang hampir luput dari perhatian para penulis kronik Jawa, namun justru mendapatkan sorotan menarik dari sudut pandang para pelaut dan penjelajah Belanda. Peristiwa tersebut adalah serangan Mataram terhadap kota pelabuhan Tuban pada tahun 1598–1599, sebuah upaya militer yang tampaknya gagal, namun mencerminkan ketegangan laten antara kekuasaan pedalaman dan kekuatan lama di pesisir utara.

Kota Tuban, dalam catatan pelayaran Belanda "Begin ende Voortgangh", digambarkan sebagai kota pelabuhan yang sangat maju, bertembok kokoh, dan diperintah oleh seorang raja yang mereka sebut sebagai "raja paling berkuasa di seluruh Jawa". Tuban bukanlah kota biasa. Ia adalah perwujudan kebudayaan Majapahit yang belum sepenuhnya musnah. Bangunannya mencerminkan gaya Majapahit akhir: balai-balai terbuka di atas tanah tinggi, bangunan dengan dinding batu bata dan lantai berubin, serta tata letak yang kompleks dan berlapis-lapis. Kota ini menjadi semacam kapsul waktu yang menyimpan corak aristokrasi pesisir lama yang bertahan terhadap arus Islamisasi dan sentralisasi kekuasaan dari pedalaman.

Baca Juga : Prajurit Jawa Modern: Sekolah Serdadu Mangkunegara IV dan Warisan Carl Winter

Dalam atmosfer semacam inilah, hadir figur yang disebut oleh para pelaut Belanda sebagai "raja gemuk". Sosok ini tidak hanya mengesankan karena tubuhnya yang besar dan keanggunan pakaiannya yang berbahan beledu hitam, lengkap dengan keris berhulu emas bergambar muka iblis, tetapi juga karena daya karismatik dan kapasitas militernya. Dalam waktu 24 jam, ia dikatakan mampu mengerahkan ribuan pasukan berkuda dan infanteri, menunjukkan bahwa Tuban masih menjadi kekuatan yang disegani, meskipun bukan bagian dari lingkaran kekuasaan Mataram.

Namun, latar belakang ketegangan antara Mataram dan Tuban tidak bisa dilepaskan dari konteks yang lebih luas pasca wafatnya Senapati Kediri tahun 1594. Dalam rentang tujuh tahun setelahnya, sumber-sumber babad resmi seperti Babad Tanah Jawi dan Serat Kandha bungkam, kecuali mencatat pemberontakan Pati tahun 1600. Tapi babad-babad sangkala justru menyiratkan adanya gejolak bawah tanah di Jawa Timur, termasuk konflik antara partai kuning dan partai hitam di kalangan bupati, yang konon disetujui oleh Sunan Giri...

Baca Selengkapnya


Topik

Serba Serbi, mataram, tuban, raja gemuk, raja gemuk tuban, mataram, kota tuban,



Jawa Timur merupakan salah satu provinsi dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat di Indonesia. Sektor industri, perdagangan, dan pariwisata menjadi pilar utama perekonomian Jatim. Pembangunan infrastruktur juga terus dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

cara menyimpan tomat
memilih model baju kerja wanita
harga gabah shio 2025
Cincin anniversary bukan sekadar perhiasan - ia adalah simbol yang menceritakan perjalanan cinta yang telah dilalui bersama. Mari kita dalami bagaimana Tips Memilih Wedding Anniversary Ring yang tepat untuk moment spesial Anda.

cara simpan tomat
Tips Memilih Bralette