Hujan Deras, Pasar Induk Among Tani Batu Bocor dan Banyak Genangan
Reporter
Prasetyo Lanang
Editor
A Yahya
07 - Feb - 2025, 07:08
JATIMTIMES - Hujan deras mengguyur wilayah Kota Batu pada Jumat (7/2/2025) sore. Beberapa titik di Pasar Induk Among Tani kembali mengalami kebocoran. Para pedagang mengeluhkan atap dan talang air bocor tersebut untuk kesekian kalinya, terlebih lantaran tak kunjung ada penanganan serius dari Pemkot Batu.
Kebocoran ini terjadi di beberapa titik atap pasar, sehingga air hujan masuk dan membanjiri stan para pedagang, juga di area tangga antar zona. Pedagang dan petugas di pasar pun harus berjibaku menghalau air agar tidak merusak dagangan mereka.
Baca Juga : Heboh Klaim BCA Kena Retas Hacker, Ini Penjelasan Pakar
Pasar tradisional yang dikenal sebagai salah satu pasar termegah di Indonesia ini baru saja diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo pada 2023 lalu dengan anggaran dari APBN mencapai Rp 200 miliar. Kejadian ini mengecewakan banyak pihak, terutama pedagang yang khawatir kebocoran akan berulang dan menyebabkan kerugian lebih besar.
Hujan deras mulai mengguyur sekitar pukul 15.00 WIB, pedagang terkejut melihat air mulai mengalir dari atap dan merembes masuk ke area dalam pasar. Para pedagang langsung mengambil alat-alat seadanya, seperti ember, kain pel, penyeka dan alat penghalau air lainnya, untuk meminimalisir dampak di area dagangan mereka.
![..](https://risetcdn.jatimtimes.com/images/2025/02/07/cd1f9a18b0f5.jpg)
Dampak atap bocor dan air hujan yang terbawa angin menggenang di beberapa tempat di zona 7 lantai dasar, zona 3 area tangga belakang, zona 6 kuliner lantai 3, dan zona 8.
"Kalau yang bocor setiap blok ada semua, apalagi talang kantong mulai berlubang. Blok 6 kuliner, blok 8 juga ada," ujar Ketua Pedang IX Pasar Induk Among Tani Muhammad Ali Subaidi saat dikonfirmasi, Jumat (7/2/2025).
Ia mengaku hampir setiap kali hujan, pasar induk mengalami kebocoran. Sehingga para pedagang harus bersiap diri untuk membersihkan dan meminimalisir dampak genangan air ke lapak-lapak mereka.
"Apalagi di area tangga dan jalan antar zona itu jadi licin dan bahaya. Di grup itu setiap hujan pasti bocor, jadi keluhan pedagang," tambahnya.
Selama ini, pihaknya selaku ketua paguyuban sudah beberapa kali melaporkan hal tersebut ke dinas terkait. Yakni Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan (Diskumperindag). Namun, selama ini belum mendapatkan penanganan yang sesuai harapan...