Banjir Keluhan Tabung Melon, Dewan Kota Batu: Masyarakat Tetap Butuh Pengecer
Reporter
Irsya Richa
Editor
A Yahya
07 - Feb - 2025, 06:04
JATIMTIMES - Polemik distribusi tabung Liquid Potroleum Gas (LPG) 3 kilogram atau tabung melon, tak luput dari sorotan wakil rakyat di Kota Batu. Maklum, di saat ada kebijakan larangan penjualan tabung elpiji di tingkat pengecer, merekalah yang menjadi sasaran utama keluh kesah warga. Begit juga saat kebijakan itu dicabut dan diperbolehkannya lagi tingkat pengecer menjual tabung melon.
Kondisi itu seperti halnya dialami Khamim Tohari, anggota DPRD Kota Batu. Polemik soal penjualan tabung melon itu tidak hanya menyulitkan kebanyakan warga Kota Batu tapi juga membingungkan.
Baca Juga : Miris! Atap Gedung SD Grudo 3 Nyaris Roboh, 3 Tahun Ajukan Bantuan Selalu Ditolak
“Soal elpiji ini memang sempat menjadi masalah yang luar biasa karena dengan adanya kebijakan tersebut, membuat pelaku usaha maupun masyarakat bingung mencari LPG yang selama ini jadi alat untuk masak,” kata Khamim, Kamis (6/2/2025).
Saat itu pihaknya langsung bertindak dengan mengecek kondisi di lapangan. Benar, di tingkat pengecer terjadi kekosongan gas melon.
“Sampai dengan kemarin itu semua banyak yang mengeluh dan menanyakan kepada kami karena kebanyakan pelaku UMKM jualannya mengandalkan gas elpiji 3 kilogram,” imbuh Khamim.
Namun, setelah adanya kebijakan dari Presiden RI Prabowo, menjadi solusi yang tepat. Karena warga tidak ingin kebingungan mencari elpiji, dan memilih yang mudah dijangkau.
“Untuk itu kami berharap pemerintah kedepan, kebijakan yang sudah diambil bapak Presiden Prabowo sudah sangat baik dengan mengembalikan pedagang eceran lagi terkait kebijaksanaan menterinya yang kurang populer itu,” terang anggota dewan dua periode ini.
Baca Juga : Komisi II DPRD Situbondo: Tidak Ada Lagi Alih Fungsi Lahan Produktif untuk Pengembang
Khamim menegaskan, bagaimanapun keadaanya ia menilai keberadaan pedagang elpiji di tingkat pengecer tetap dibutuhkan masyarakat...