Presiden Prabowo Perbolehkan Warung Jual LPG 3 Kg, DPD RI Setuju: Tak Boleh Ada Monopoli

05 - Feb - 2025, 11:10

Anggota DPD RI, Lia Isthifama


JATIMTIMES - Keputusan Presiden Prabowo terkait diperbolehkannya pengecer menjual LPG 3 Kg, memantik respon positif publik. Salah satunya dari anggota DPD RI dapil Jatim, Lia Istifhama. 

Keputusan tersebut disebutnya sebagai kebijakan positif yang menunjukkan karakter pemimpin akomodatif.

Baca Juga : Benarkah Vitamin D3 Mampu Turunkan Berat Badan? Jangan Asal Percaya, ini Kata Para Ahli 

 

“Langkah responsif pemerintah untuk memberikan ruang bagi pengecer gas melon LPG 3 Kg, menunjukkan sikap pemimpin yang akomodatif dari Bapak Presiden Prabowo Subianto. Ini menunjukkan, tidak butuh waktu lama bagi pemerintah untuk merespon apa yang menjadi aspirasi masyarakat,” ujarnya, Rabu (5/2).

Menurut Lia kebijakan yang akomodatif penting untuk membangun hubungan emosional pemerintah dengan rakyat.

“Ada istilah immediacy, yaitu hubungan emosional atau komunikasi interpersonal. Hal ini terjawab ketika kebijakan strategis sesuai harapan rakyat. Dan polemik yang sempat terjadi, tentu momentum betapa masyarakat saat ini memang lebih kritis. Hal ini positif jika kita lihat dari sisi positif," tegasnya.

Masih kata Lia sebagai contoh, ketika penjualan LPG bersubsidi bisa tetap di pengecer, maka potensi monopoli akan teredam karena banyak pihak di dalam pendistribusian. "Namun jika mengerucut pada pangkalan resmi, kita patut khawatir monopoli terjadi akibat masyarakat yang memiliki tabung gas banyak di rumahnya, pasti mampu memborong pengisian LPG sehingga yang memiliki 1 tabung gas, berpotensi menjadi pihak yang dirugikan," bebernya.

Menurut Lia yang memiliki satu tabung gas saja, itulah yang biasanya dari kelas sosial ekonomi rendah, mereka yang butuh, terbukti hanya 1 tabung gas. "Jika kemarin tetap berlaku di pangkalan saja, apa yang bisa dilakukan warga satu tabung gas ketika antre dengan mereka yang membeli dengan beberapa tabung sekaligus karena sifatnya aji mumpung ketika harus antre panjang? Inilah yang namanya kontraproduktif," cetusnya.

Ning Lia, sapaan akrabnya kemudian menjelaskan pandangannya terkait sub pangkalan.

“Sub pangkalan bagi pengecer tentu bagus. Karena ini ruang ekosistem ekonomi produktif yang mana mereka teredukasi melek persyaratan sebagai mitra resmi Pertamina. Tentu, syarat harus menyesuaikan kemampuan mereka, tinggal dipertajamnya pada tata kelola yang disiplin dan tepat sasaran sesuai penerima manfaat sesuai Perpres 104 Tahun 2007,” pungkasnya.

Baca Juga : Baca Selengkapnya


Topik

Ekonomi, Elpiji, Pangkalan Elpiji, Distribusi LPG, DPD RI, Bahlil Lahadalia, menteri esdm,



Jawa Timur merupakan salah satu provinsi dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat di Indonesia. Sektor industri, perdagangan, dan pariwisata menjadi pilar utama perekonomian Jatim. Pembangunan infrastruktur juga terus dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

cara menyimpan tomat
memilih model baju kerja wanita
harga gabah shio 2025
Cincin anniversary bukan sekadar perhiasan - ia adalah simbol yang menceritakan perjalanan cinta yang telah dilalui bersama. Mari kita dalami bagaimana Tips Memilih Wedding Anniversary Ring yang tepat untuk moment spesial Anda.

cara simpan tomat
Tips Memilih Bralette