Soal Pembongkaran Pasar Besar Malang, Ini Kekhawatiran Sejumlah Pedagang
Reporter
Riski Wijaya
Editor
Nurlayla Ratri
21 - Jan - 2025, 07:14
JATIMTIMES - Pembongkaran Pasar Besar Malang hampir mendekati kata pasti. Saat ini, rencana tersebut telah sampai di meja pemerintah pusat. Pemerintah Kota (Pemkot) Malang juga tengah mematangkan berbagai persiapan, termasuk kelengkapan dokumen perencanaan.
Pembongkaran Pasar Besar Malang itu menjadi tahapan yang harus dilakukan sebelum bangunan yang kurang lebih berusia 30 tahun itu dibangun ulang dengan konsep yang baru. Namun nyatanya, sampai saat ini masih ada kekhawatiran dari sejumlah pedagang jika Pasar Besar dibongkar.
Baca Juga : Mahasiswi UB Ciptakan Solusi Ramah Lingkungan, Buat Inovasi Pakan Ikan dari Limbah Sayur
Kekhawatiran itu salah satunya terkait relokasi. Seorang pedagang, Rina (nama disamarkan), mengaku khawatir jika ada biaya yang dikeluarkan saat relokasi dilakukan. Hal itu ia rasa berat, mengingat kondisi jualannya yang cenderung lesu.
"Begini aja jualanya sepi. Kalau misalnya nanti dibongkar kita pindah, ada biaya (operasional) yang dikeluarkan. Belum lagi nyari pelanggan lagi," ujarnya.
Apalagi, ia mengaku bahwa kios yang ia gunakan untuk berjualan itu, dulu ia dapat dengan harga yang mahal. Dia memiliki dua kios dengan ukuran sekitar 2x2 meter dan 1x2 meter. Di kiosnya itu, dia menjual buku dan beberapa keperluan sekolah termasuk alat tulis.
"Dulu sejak 1997, itu dapat kios pertama yang harganya sekitar Rp 100 juta. Lalu yang ini hampir Rp 200 juta," katanya sambil menunjukkan kiosnya.
Kekhawatiran lain juga disampaikan oleh Wakil Ketua Himpunan Pedagang Pasar Besar Malang (Hippama), Muhammad Sultan Akbar. Menurutnya, ada sebagian pedagang memiliki beberapa kehawatiran lain. Salah satunya ukuran kios yang sempat disebut akan menyempit.
"Pemkot selama ini menjanjikan kalau akan gratis. Kemudian infonya kan pasar ini mau dipersempit untuk ruang parkir, nah itu yang kami masih tidak setuju. Tapi kalau katakan 9 meter jadi 8 meter, kami gak masalah. Tapi kalau kemudian jadi 6 meter, nah itu kami gak mau," terang Akbar.
Baca Juga : Baca Selengkapnya