STIE Malangkucecwara Bersama Yayasan Sabilillah Dongkrak Kesejahteraan Keluarga Lewat Edukasi Manajemen Keuangan dan Spiritual

JATIMTIMES - Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Malangkucecwara berkolaborasi dengan mitra Yayasan Sabilillah Malang, melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat, khususnya terkait pembinaan keluarga, (11/1/2025) di Masjid Sabilillah Malang. Lebih konkret, pengabdian yang dilakukan terkait pembinaan dalam hal spiritualitas maupun dalam hal pengelolaan keuangan. 

Dra Sherly Hesti Erawati MM, Dosen STIE Malangkucecwara yang terlibat dalam pengabdian mengatakan, bahwa hal ini menjadi satu bentuk pengabdian terhadap masyarakat dan juga menjadi satu kegiatan rutin yang dilakukan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIE Malangkucecwara. 

"Kali ini kita mengambil tema tentang manajemen kesehatan mental dan manajemen keuangan. Manajemen keuangan keluarga jadi hal penting," katanya.

Baca Juga : Minta Peningkatan Kesejahteraan Karyawan, Serikat Pekerja Perkebunan Dukung Harmonisasi Hubungan Industrial

Ditegaskannya, penting untuk menjaga keseimbangan antara kebutuhan spiritual dan pengelolaan keuangan keluarga. “Melalui kegiatan ini, kami memberikan wawasan kepada jamaah tentang manajemen mental secara religius. Di sisi lain, kami juga membahas bagaimana mengelola keuangan agar tidak lebih besar pasak daripada tiang,” ujar Sherly.

Ia menekankan bahwa keluarga harus mampu membedakan antara kebutuhan dan keinginan untuk menjaga kestabilan ekonomi. Artinya fungsi kontroling perlu dimiliki. 

“Jangan sampai keinginan mendominasi. Fokuslah pada kebutuhan yang benar-benar diperlukan. Misalnya, kebutuhan makan itu wajib, tapi pilihlah yang sesuai kemampuan, bukan sekadar mengikuti keinginan,” jelasnya.

Terlebih, dengan kemajuan zaman saat ini, banyak muncul pinjaman online (pinjol). Maka Sherly juga mengingatkan bahaya pinjaman online (pinjol) yang kian marak. Ketika seseorang terjerat dalam godaan manis mendapatkan pinjaman melalui pinjol, maka hal ini akan menjadi satu problem tersendiri. 

“Akses ke aplikasi pinjol sekarang sangat mudah, tetapi sulit keluar jika sudah terjerat. Ini sering kali membuat keuangan keluarga berantakan hingga memicu konflik,” tuturnya.

Sementara itu, Sofyan Arif, perwakilan Divisi Pendayagunaan dan Distribusi Zakat Laziz Sabillah, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program rutin yang telah berjalan sejak 2008. “Kami menyebut peserta kegiatan ini sebagai keluarga binaan. Mereka mendapatkan pembinaan spiritual, seperti kajian salat dan khatmil Quran, serta edukasi tambahan, termasuk pengelolaan keuangan,” ungkapnya.

Baca Juga : BengCare: Aplikasi Bisnis Bengkel Online yang Mengubah Wajah Bisnis Otomotif di Indonesia

Sofyan menambahkan, program ini melibatkan ratusan keluarga. Sementara, dalam pembinaan di Masjid Sabillah, ada sekitar 150 an orang. 

 “Setiap bulan, kami rutin mengadakan kegiatan ini. Bahkan, ada keluarga binaan yang memiliki usaha kecil, dan kami mendukung mereka melalui pelatihan serta model usaha di Sekolah Bisnis Sabillah,” katanya.

Ke depan, pihak Sabillah berencana melakukan uji dampak terhadap program pembinaan maupun pemberian zakat kepada keluarga binaan. “Kami ingin memastikan bahwa zakat dan pembinaan yang kami berikan benar-benar bermanfaat. Insyaallah, di tahun 2025 kami akan melakukan penelitian untuk mengukur dampaknya secara langsung,” tutup Sofyan.

Dengan adanya kolaborasi yang kuat dengan mitra seperti STIE Malangkucecwara, diharapkan para keluarga binaan dapat terus berkembang, baik secara spiritual maupun ekonomi.