Pentingnya Gizi Seimbang dalam Program Makan Siang Gratis, Begini Penjelasan Pakar
Reporter
Anggara Sudiongko
Editor
A Yahya
10 - Jan - 2025, 07:44
JATIMTIMES – Program makan bergizi gratis yang dirancang pemerintah untuk mengatasi masalah stunting di Indonesia terus menjadi sorotan. Meskipun bertujuan mulia, efektivitas program ini bergantung pada kualitas gizi, pelaksanaan di lapangan, hingga edukasi kesehatan di tingkat keluarga. Dr. dr. Gita Sekar Prihanti, M.Pd.Ked., dosen Fakultas Kedokteran dari salah satu kampus swasta di Malang menekankan, bahwa kandungan gizi dalam makanan yang disediakan harus memenuhi kebutuhan makro dan mikronutrien.
"Komponen gizi terbagi menjadi beberapa, yakni makronutrien, seperti karbohidrat, protein, dan lemak, serta mikronutrien seperti vitamin dan mineral. Proporsi protein perlu ditingkatkan karena masyarakat cenderung mengutamakan karbohidrat demi kenyang. Selain itu, mikronutrien harus dipastikan ada untuk memenuhi kebutuhan tubuh," ujarnya.
Baca Juga : Aries Agung Paewai Kembali Dipercaya Jadi Pj Wali Kota Batu, Ada Sejumlah PR dari Jatim
Namun, Gita mengingatkan bahwa keberhasilan program ini tidak hanya ditentukan oleh makanan bergizi semata. Edukasi kesehatan di lingkungan keluarga juga menjadi kunci. Ia menyebut, bahwa bukan solusi jangka panjang tergantung pada program makan gratis.
"Anak-anak membutuhkan pendidikan kesehatan dari keluarga. Program makan gratis bergizi itu penting, tetapi keluarga harus diberdayakan untuk memahami pentingnya menyediakan makanan sehat yang terjangkau. Sayangnya, banyak keluarga memilih karbohidrat murah tanpa mempertimbangkan nilai gizi," jelasnya.
Gita juga menyoroti pentingnya penyesuaian kebutuhan kalori sesuai usia dan berat badan anak. Jika kebutuhan ini tidak diperhitungkan dengan baik, anak bisa mengalami masalah seperti obesitas atau kekurangan gizi. "Pada periode emas 1.000 hari pertama kehidupan, merupakan periode emas, asupan gizi sangat krusial. Namun, masalah gizi juga muncul pada usia sekolah, di mana anak mulai memilih makanan," tambahnya.
Selain kualitas gizi, Gita menekankan pentingnya menjaga higienitas makanan. Jika aspek kebersihan diabaikan, risiko gangguan kesehatan seperti diare dapat muncul dan justru memperburuk kondisi stunting.
Baca Juga : Satpol PP Surabaya Awasi Pemburu Koin Jagat, Beri Sanksi Jika Rusak Fasum
Dengan mengintegrasikan program makan siang gratis yang efektif, edukasi gizi, dan pengawasan ketat di lapangan, diharapkan angka stunting dapat ditekan lebih baik. "Makanlah dengan mindful eating, Kita harus sadar apa yang kita konsumsi, kapan, dan bagaimana. Perlu juga untuk mengajari anak-anak untuk selektif terhadap makanan, karena yang disukai belum tentu sehat. Dan hal ini tak bisa dianggap remeh, sebab perubahan pola pikir ini penting demi masa depan mereka," pungkas Gita.
Melalui kerja sama lintas sektor, program ini diharapkan tidak hanya mengatasi stunting, tetapi juga menjadi langkah awal menciptakan generasi yang lebih sehat dan berkualitas.