Revitalisasi Pusat Informasi Agribisnis Rampung, Sentra Ikan Hias Kota Blitar Segera Beroperasi

08 - Jan - 2025, 10:18

Sentra Usaha Ikan Hias dan Koi Kota Blitar Siap Beroperasi, Harapan Baru bagi Pembudidaya. (Foto: Pemkot Blitar) 

JATIMTIMES - Proyek strategis Revitalisasi Pusat Informasi Agribisnis Ikan Hias (PIAIH), yang kini dikenal sebagai Sentra Usaha Ikan Hias dan Koi (SUKHOI), dipastikan rampung dan siap dilaunching tahun ini. Proyek andalan Pemerintah Kota Blitar ini tidak hanya menjadi pusat kegiatan perikanan, tetapi juga diharapkan mampu menjadi penggerak roda ekonomi masyarakat, khususnya pembudidaya ikan hias dan koi.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Blitar, Dewi Masitoh, menjelaskan bahwa seluruh pengerjaan fisik proyek sudah selesai. Saat ini, pihaknya tengah menyelesaikan rancangan peraturan yang akan mengatur tata kelola dan penggunaan fasilitas tersebut. Diskusi dengan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) juga telah dilakukan untuk menentukan besaran sewa bagi calon pengguna fasilitas tersebut.

Baca Juga : Kota Blitar Siap Wujudkan Program Makan Bergizi Gratis Tanpa Pungli

"Kami sudah berkoordinasi dengan BPKAD terkait penyewaan. Nantinya, besaran sewa akan disesuaikan dengan kemampuan masyarakat, terutama bagi pembudidaya ikan hias dan koi," kata Dewi, Selasa (7/1/2025).

Dewi optimistis SUKHOI akan menjadi pusat kegiatan ekonomi masyarakat yang berbasis perikanan. Ia menambahkan, tempat ini juga akan didayagunakan untuk kegiatan bazar produk perikanan, termasuk ikan hias, nila, lele, dan ikan konsumsi lainnya. Jika tidak digunakan untuk acara tertentu, area SUKHOI juga bisa dimanfaatkan sebagai lahan parkir.

"Karena luasnya area ini, kita berencana menggelar bazar-bazar khusus perikanan. Tujuannya agar masyarakat pembudidaya memiliki tempat untuk memasarkan produknya secara langsung kepada konsumen," jelasnya.

Sesuai arahan Sekretaris Daerah Kota Blitar, SUKHOI diharapkan mulai beroperasi pada Januari 2025. Dengan fasilitas ini, pembudidaya ikan hias dan koi dapat memanfaatkan lahan yang telah disediakan untuk meningkatkan taraf ekonomi mereka. Dewi menekankan pentingnya pemanfaatan SUKHOI sebagai sarana untuk mendukung keberlanjutan sektor perikanan di Kota Blitar.

"Keberadaan SUKHOI menjadi salah satu bentuk komitmen pemerintah dalam mendukung pelaku usaha perikanan. Tidak hanya untuk memasarkan produk, tetapi juga untuk meningkatkan daya saing pembudidaya lokal," ungkap Dewi.

Proyek strategis ini digarap dengan alokasi anggaran sekitar Rp 2 miliar dari APBD Kota Blitar 2024. Pemerintah Kota Blitar memprioritaskan proyek ini sebagai bagian dari pengembangan sektor perikanan yang menjadi unggulan daerah. Tidak hanya ikan konsumsi, ikan hias, terutama koi, menjadi komoditas yang terus menarik perhatian pasar nasional dan internasional.

Selain menjadi pusat kegiatan ekonomi, SUKHOI juga dirancang untuk menjadi pusat edukasi dan pelatihan bagi masyarakat. Dewi berharap tempat ini dapat menjadi wadah berbagi ilmu dan inovasi bagi pembudidaya, terutama dalam menghadapi tantangan pasar dan meningkatkan kualitas produk.

Baca Juga : Kasus PMK Meningkat, Harga Daging Sapi Masih Stabil di Kota Malang

"Dengan adanya fasilitas ini, kita ingin memberikan akses bagi pembudidaya untuk berkembang. Ini bukan sekadar tempat untuk jual beli, tetapi juga ruang untuk belajar dan berinovasi," tambahnya.

SUKHOI tidak hanya menjadi solusi jangka pendek bagi pembudidaya ikan hias di Kota Blitar, tetapi juga sebagai strategi jangka panjang dalam menciptakan ekosistem ekonomi perikanan yang berkelanjutan. Pemerintah berharap, kehadiran sentra ini mampu menarik minat masyarakat untuk terlibat dalam usaha perikanan dan memperkuat citra Kota Blitar sebagai pusat ikan hias berkualitas.

Melalui SUKHOI, Pemerintah Kota Blitar berupaya menjawab kebutuhan pelaku usaha perikanan, dari skala kecil hingga menengah, dengan menyediakan fasilitas yang mendukung pertumbuhan usaha mereka. Dengan dukungan yang tepat, sentra ini diharapkan dapat menjadi model pengembangan sektor perikanan yang terintegrasi dan berdaya saing.

"Kami optimis, SUKHOI dapat menjadi katalisator bagi pertumbuhan ekonomi di Kota Blitar. Semoga dengan dukungan semua pihak, fasilitas ini bisa berjalan sesuai harapan dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat," pungkas Dewi.

Dengan rampungnya proyek strategis ini, Kota Blitar bersiap memasuki era baru dalam pengelolaan sektor perikanan, sebuah langkah maju yang tidak hanya berorientasi pada pembangunan fisik, tetapi juga pemberdayaan masyarakat secara holistik.


Topik

Ekonomi, Sentra Usaha Ikan Hias dan Koi, SUKHOI, Kota Blitar, budidaya ikan koi,



Jawa Timur merupakan salah satu provinsi dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat di Indonesia. Sektor industri, perdagangan, dan pariwisata menjadi pilar utama perekonomian Jatim. Pembangunan infrastruktur juga terus dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

cara menyimpan tomat
memilih model baju kerja wanita
harga gabah shio 2025
cara simpan tomat