Bukalapak Tutup Layanan Marketplace dan Hanya Fokus Jualan Produk Virtual, Begini Sejarah Perjalanannya di Indonesia

08 - Jan - 2025, 08:09

Bukalapak. (Foto dari CNBC)

JATIMTIMES - Platform e-commerce Bukalapak menyetop layanan penjualan untuk semua produk fisik di marketplace. Nantinya platform ini akan fokus pada penjualan produk virtual seperti token listrik, pulsa, paket data, dan lain sebagainya.

“Kami ingin menginformasikan bahwa Bukalapak akan menjalani transformasi dalam upaya untuk meningkatkan fokus pada Produk Virtual,” dikutip dari keterangan Bukalapak dalam blog resminya, dikutip Rabu (8/1/2025).

Baca Juga : BBIB Singosari Siap Kembangkan 600 Ekor Sapi Impor dari Investor 

“Sebagai bagian dari langkah strategi ini, kami akan menghentikan operasional penjualan Produk Fisik di Marketplace Bukalapak,” kata Bukalapak.

Bukalapak menyadari penutupan layanan penjualan produk fisik ini akan berdampak pada usaha para pelapak. Oleh karena itu, perusahaan berkomitmen untuk membuat proses transisi ini berjalan sebaik mungkin.

Dalam hal ini pedagang di Bukalapak masih dapat mengunggah produk fisik baru hingga Kamis 1 Februari 2025. Selanjutnya pada 9 Februari 2025 pukul 23:59 WIB akan menjadi waktu terakhir bagi pembeli dapat membuat pesanan untuk sejumlah kategori produk.

“Kami menyarankan kepada Pelapak untuk menyelesaikan pengelolaan pesanan yang masuk sebelum tanggal akhir operasional Marketplace untuk menghindari penghentian otomatis pesanan yang belum terpenuhi,” terang Bukalapak.

Sedangkan untuk semua pesanan yang belum diproses hingga 2 Maret 2025 pukul 23:59 WIB akan dibatalkan secara otomatis oleh sistem. Dana dari pesanan yang dibatalkan akan dikembalikan kepada pembeli melalui BukaDompet.

“Kebutuhan lainnya seperti pencairan dana di luar dari tanggal 14 Maret 2024 dapat dilakukan melalui email kepada Bukalapak melalui: bl.id/bukabantuan,” ungkap Bukabantuan.

"Kami berkomitmen untuk mendukung seluruh pengguna BukaBantuan selama masa transisi ini. Jika ada pertanyaan lebih lanjut atau membutuhkan bantuan, silakan hubungi BukaBantuan," lanjut keterangan BukaBantuan.

Produk Virtual yang Dijual Bukapak

Setelah layanan marketplace ditutup, nantinya pembeli hanya dapat melakukan transaksi produk virtual, yakni:

- Pulsa Prabayar

- Paket Data

- Token Listrik

- Listrik Pascabayar

- Prakerja

- Bukasend

- Angsuran Kredit

- BPJS Kesehatan

- Air PDAM

- Telkom

- Pulsa Pascabayar

- TV Kabel & Internet.

Sejarah Singkat Bukalapak

Bukalapak didirikan oleh tiga pemuda indonesia pada tanggal 10 Januari 2010. Ketiga pemuda tersebut adalah Achmad Zaky, Nugroho Herucahyono serta Fajrin Rasyid.

Perkembangan Bukalapak

Baca Juga : Program Makan Bergizi Gratis Sebabkan Kantin Sekolah Merugi, Omzet Turun hingga 80 Persen

Perkembangan Bukalapak business model dari tahun ke tahun bisa dilihat dari beberapa penjelasan berikut ini.

Bukalapak sendiri didirikan pada tahun 2010 dengan Achmad Zaky sebagai CEO, Muhammad Fajrin Rasyid sebagai CFO, Nugroho Herucahyono sebagai CFO.

Setelah satu tahun berjalan, Bukalapak mulai banyak dilirik oleh investor dengan perusahaan Batavia Incubator yang dipimpin oleh Takeshi Ebihara sebagai investor pertama.

Pada tahun 2012 mulai ada investor lain yang ikut berpartisipasi dalam proses penambahan modal yaitu GREE Ventures.

Kemudian, di tahun 2014, Bukalapak sendiri juga mendapat tambahan investasi dari Aucfan, IREP 500 Startup dan juga GREE Ventures. Lalu pada tahun 2015 masuklah Grup Emtek melalui anak perusahaan bernama PT. Kreatif Media Karya. Setelah banyaknya investor, Bukalapak semakin maju dengan pesat dengan bukti banyaknya penghargaan yang diraih. Puncaknya di tahun 2017 dan juga 2018 berupa penghargaan AChmad Bakrie XVI 2018, Youtube Pulse 2018 dan masih banyak lagi yang lainnya.

Sepertinya di tahun 2019 menjadi tahun yang cukup berat untuk situs ini. Di tahun ini ada seorang peretas yang mengklaim telah mencuri data dari pengguna Bukalapak. Namun untuk Bukalapak sendiri mengklaim jika tidak ada data nasabah yang dicuri hingga ada lagi cobaan berat menjelang akhir tahun 2019. Adanya PHK pada karyawan Bukalapak yang kabarnya mencapai ratusan yang terjadi di bulan September 2019.

Kabar mengejutkan lagi ketika di tahun 2020, Achmad Zaky yang dulunya sebagai CEO Bukalapak pada akhirnya digantikan oleh Rachmat Kaimuddin. Achmad Zaky sendiri pada akhirnya hanya fokus sebagai penasihat Bukalapak dan juga menjadi Tech Startup Mentor.

Sekarang ini Bukalapak terus berkembang dan juga berinovasi menjadi situs yang lebih baik lagi demi memenuhi kebutuhan pengguna dari segala bidang usahanya.

Pemilik Bukalapak sekarang ialah Suitmedia dan juga Kreatif Media Karya sementara Rachmat Kaimuddin sebagai CEO, Willix Halim sebagai COO dan juga Teddy Oetomo sebagai CSO.

Untuk kantor Bukalapak sendiri ada di Cilandak, Jakarta Barat sementara untuk kantor customer service berada di Pasar Minggu, Jakarta Selatan.


Topik

Ekonomi, Bukalapak, e commerce, bukalapak tutup,



Jawa Timur merupakan salah satu provinsi dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat di Indonesia. Sektor industri, perdagangan, dan pariwisata menjadi pilar utama perekonomian Jatim. Pembangunan infrastruktur juga terus dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

cara menyimpan tomat
memilih model baju kerja wanita
harga gabah shio 2025
cara simpan tomat