Atap Gedung SDN 4 Lebakharjo Malang Roboh, Siswa Terpaksa Belajar Bergantian
Reporter
Ashaq Lupito
Editor
Dede Nana
05 - Jan - 2025, 07:23
JATIMTIMES - Sampai dengan saat ini para siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) 4 Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang terpaksa masuk kelas bergantian. Hal itu disebabkan karena sebagian ruang kelas para siswa dipenuhi material atap dan plafon yang roboh usai diguyur hujan lebat sejak Kamis (2/1/2025) lalu.
Perkembangan kondisi sekolah yang rusak akibat musibah hujan lebat tersebut dikonfirmasi langsung oleh Kepala Sekolah SDN 4 Lebakharjo Ernadi. "Karena adanya hujan berhari-hari, satu unit gedung terdiri dari tiga lokal (kelas) ini akhirnya ambruk," ujar Ernadi dalam konfirmasinya yang diterima JatimTIMES, Minggu (5/1/2025).
Baca Juga : Lansia di Kota Malang, Cabuli Sejumlah Anak di Bawah Umur
Disampaikan Ernadi, runtuhnya atap gedung kelas tersebut terjadi sejak Kamis (2/1/2025). "Dimulai dari tanggal 2 (Januari 2025), ada plafonnya yang runtuh. Sekarang atapnya runtuh semua," tuturnya.
Dijabarkan Ernadi, tiga kelas yang rusak tersebut berada pada lokal bangunan yang sama. Di mana, gedung tersebut dimanfaatkan untuk kegiatan belajar mengajar bagi tiga kelas. "(Atap roboh) di kelas 4, kemudian berikutnya kelas 2 dan kelas 3 yang runtuh semua. Jadi semua atap itu jatuh ke dalam kelas dan hancur semuanya," bebernya.
Ernadi mengaku, sejak plafon runtuh pada Kamis (2/1/2025), pihaknya telah melaporkan peristiwa tersebut ke sejumlah pihak. Yakni mulai dari Kepala Desa Lebakharjo, Camat Ampelgading, hingga Dinas Pendidikan Kabupaten Malang.
Selain itu, saat diadakan pertemuan ketika Bupati Malang HM. Sanusi berkunjung ke Kecamatan Ampelgading pada beberapa waktu lalu, peristiwa atap sekolah yang ambruk tersebut juga telah disampaikan.
"Kami selaku pengelola lembaga mengharapkan agar secepatnya dilakukan renovasi. Pembenahan ini segera dilakukan, karena ini sangat berpengaruh pada proses pembelajaran di SDN 4 Lebakharjo," pinta Ernadi.
Baca Juga : Mahasiswa PIPS UIN Malang Raih Juara 1 Edupreneur Nasional Kategori Beginner Topik Platform Digital
Paska musibah tersebut, diutarakan Ernadi, para siswa yang ruang kelasnya rusak terpaksa harus belajar bergantian di ruang kelas yang tidak rusak. "Kami juga akan mencari alternatif lain, anak-anak (para siswa) untuk ditempatkan di balai dukuh terdekat," pungkasnya.
Sebagaimana diberitakan, berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, tiga ruang kelas mengalami kerusakan pada bagian plafon serta konstruksi atap. Yakni dengan lebar kurang lebih 8 Meter x 30 meter. Sementara Perkiraan nilai kerugian kurang lebih Rp 150 Juta.