Pendakian Ditutup Sementara, Gunung Semeru Erupsi 8 Kali hingga Siang Ini
Reporter
Binti Nikmatur
Editor
Yunan Helmy
04 - Jan - 2025, 12:34
JATIMTIMES - Akibat cuaca ekstrem, Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) mengumumkan masa penutupan jalur pendakian Gunung Semeru, dimulai pada Kamis 2 Januari hingga 19 Januari 2025.
Di masa penutupan sementara ini, gunung setinggi 3.767 MDPL itu mengalami erupsi pada Sabtu (4/1/2025) sebanyak 8 kali hingga pukul 12.14 WIB. Tinggi letusannya pun variatif, paling tinggi mencapai 700 meter di atas puncak.
Adapun erupsi 8 kali di Gunung Semeru dilaporkan terjadi sejak dini hari. Di antaranya mulai pukul 00.09 WIB dengan visual letusan tidak teramati. Kedua, pukul 00.33 WIB dengan tinggi kolom 600 meter di atas puncak.
Baca Juga : Wahyu Hidayat Wacanakan Kembali Sambang Pasar untuk Tingkatkan Ekonomi di Kota Malang
Letusan ketiga terjadi pukul 01.08 WIB dengan tinggi kolom 500 meter di atas puncak. Keempat, pukul 01.48 WIB dengan tinggi kolom 500 meter di atas puncak. Kelima, pukul 05.39 WIB dengan tinggi kolom 800 meter di atas puncak. Letusan keenam, ketujuh dan kedelapan, terjadi pukul 08.28, 08.38 dan 10.31 WIB dengan visual letusan tidak teramati.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Ghufron Alwi dalam laporan erupsi pukul 10.31 WIB mengatakan, aktivitas vulkanik itu terekam dalam seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 114 detik.
Untuk diketahui, Gunung Semeru menjadi salah satu gunung aktif yang berstatus waspada. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pun telah memberikan beberapa imbauan kepada masyarakat.
Masyarakat dilarang melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan. "Tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 km dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 km dari puncak," imbau Ghufron Alwi.
Selain itu, Ghufron meminta masyarakat agar tidak beraktivitas dalam radius 3 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
"Mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan," pungkas Ghufron.
Sebelumnya, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni mengumumkan bahwa jalur pendakian Gunung Semeru di Jawa Timur resmi dibuka kembali mulai Senin 23 Desember 2024. Setelah lebih dari tiga tahun ditutup sejak 3 Juli 2021, pendakian kini diperbolehkan hingga kawasan Ranu Kumbolo.
"Pada hari ini 23 Desember 2024 bersama Pak Dirjen dan Pak Kepala Balai secara resmi saya nyatakan bahwa pendakian ke Gunung Semeru dibuka sampai Ranu Kumbolo," kata Raja Juli dalam unggahannya di akun resmi Kementerian Kehutanan, dikutip Rabu (25/12/2024).
Namun sepekan setelah dibuka, pendakian Gunung Semeru kembali ditutup sementara karena cuaca ekstrem, yakni mulai dari 2 hingga 19 Januari 2025.
Adapun Gunung Semeru sebelumnya juga pernah ditutup pada 30 November 2020 karena adanya peningkatan aktivitas vulkanik dan pandemi covid-19. Pendakian Gunung Semeru sempat dibuka pada 1 April 2021, namun ditutup kembali pada 3 Juli 2021.