Pasar Sepi, Retribusi Pasar Tradisional di Kabupaten Blitar Jauh dari Target

Reporter

Aunur Rofiq

Editor

A Yahya

16 - Dec - 2024, 03:39

Suasana aktivitas jual-beli di salah satu pasar tradisional Kabupaten Blitar. Sepinya pasar menjadi tantangan bagi pedagang untuk menarik minat pembeli di tengah gempuran modernisasi.


JATIMTIMES - Minimnya aktivitas di sejumlah pasar tradisional menjadi sorotan utama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Blitar. Hingga Desember 2024, capaian retribusi masih jauh dari target yang telah ditetapkan.

Berdasarkan data Disperindag Kabupaten Blitar, per 12 Desember 2024, pendapatan retribusi pasar tradisional hanya menyentuh angka Rp2,8 miliar. Angka itu setara dengan 63 persen dari target tahunan sebesar Rp4,7 miliar. Kondisi ini memunculkan keprihatinan terkait rendahnya aktivitas ekonomi di sejumlah pasar tradisional.

Baca Juga : Pelaku Tabrak Lari di Kota Blitar Ditangkap, Polisi Ungkap Kronologi Kejadian

Kepala Disperindag Kabupaten Blitar, Darmadi, mengungkapkan bahwa salah satu penyebab minimnya capaian retribusi adalah kondisi pasar yang semakin sepi. Menurutnya, banyak pedagang yang berjualan secara tidak konsisten, sehingga berdampak langsung pada penerimaan retribusi. “Sejumlah pedagang kadang buka, kadang tutup. Ini membuat retribusi tidak bisa maksimal,” kata Darmadi, Senin (16/12/2024). 

Ia kemudian menyoroti Pasar Kesamben, yang dulunya menjadi penyumbang retribusi terbesar kedua di Kabupaten Blitar. Namun, pasca kebakaran yang melanda pasar tersebut, aktivitas perdagangan di sana menurun drastis. Relokasi pedagang ke lapak sementara dinilai kurang menarik minat pembeli. “Kondisi ini membuat pedagang kesulitan mendapatkan pelanggan, sehingga aktivitas pasar pun meredup,” tambah Darmadi.

Dari 13 pasar tradisional besar yang tersebar di Kabupaten Blitar, Pasar Wlingi saat ini menjadi penyumbang retribusi terbesar. Pasar tersebut dinilai memiliki tingkat keramaian yang stabil dibandingkan pasar-pasar lainnya. Darmadi menyebut bahwa Pasar Wlingi berhasil menjaga loyalitas pembeli dan menjadi pusat aktivitas ekonomi yang masih bergeliat.

Untuk mengatasi persoalan sepinya pasar tradisional, Disperindag Kabupaten Blitar menggulirkan beberapa program, salah satunya adalah Program ASN Belanja ke Pasar. Program ini bertujuan mendorong para Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Kabupaten Blitar agar berbelanja di pasar tradisional. Darmadi optimistis program ini dapat memicu perputaran ekonomi di pasar sekaligus meningkatkan pendapatan retribusi...

Baca Selengkapnya


Topik

Ekonomi, pasar tradisional, disperindag kabupaten blitar, darmadi, pasar sepi,



Jawa Timur merupakan salah satu provinsi dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat di Indonesia. Sektor industri, perdagangan, dan pariwisata menjadi pilar utama perekonomian Jatim. Pembangunan infrastruktur juga terus dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

cara menyimpan tomat
memilih model baju kerja wanita
harga gabah shio 2025
Cincin anniversary bukan sekadar perhiasan - ia adalah simbol yang menceritakan perjalanan cinta yang telah dilalui bersama. Mari kita dalami bagaimana Tips Memilih Wedding Anniversary Ring yang tepat untuk moment spesial Anda.

cara simpan tomat
Tips Memilih Bralette