Waspada Banjir Rob di Surabaya, Begini Antisipasi yang Dilakukan
Reporter
Binti Nikmatur
Editor
Yunan Helmy
14 - Dec - 2024, 07:39
JATIMTIMES - Banjir rob kembali menjadi perhatian serius bagi warga Surabaya, khususnya mereka yang tinggal di kawasan pesisir. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Tanjung Perak telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi banjir rob yang dipicu oleh fenomena bulan purnama yang bersamaan dengan musim hujan.
Pemerintah Kota Surabaya melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) pun bergerak cepat untuk mengantisipasi dampaknya.
Kepala BPBD Surabaya Agus Hebi Djuniantoro menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan langkah antisipasi dengan menggelar patroli malam di berbagai wilayah pesisir kota. Patroli ini dilakukan mulai pukul 22.00 hingga dini hari, meliputi kawasan seperti Romokalisari, Tambak Sarioso, hingga Keputih Tegal.
“Biasanya banjir rob mencapai puncaknya pada pukul 22.00 WIB dan baru surut sekitar pukul 01.00 hingga 02.00 WIB,” jelas Hebi, dikutip Kumparan, Sabtu (14/12).
Selain patroli, BPBD juga telah menyiapkan berbagai peralatan evakuasi untuk menghadapi potensi banjir yang lebih parah. Peralatan tersebut meliputi perahu evakuasi, tempat pengungsian, tempat tidur darurat, hingga pompa air untuk menguras genangan di rumah-rumah warga. “Prioritas kami adalah kelompok rentan seperti ibu hamil, lansia, anak-anak, dan warga yang sakit,” tambah Hebi.
BPBD juga aktif melakukan sosialisasi kepada masyarakat pesisir melalui ketua RT dan RW setempat. Hebi mengimbau warga untuk tidak membangun rumah terlalu dekat dengan tepi laut atau sungai, karena wilayah tersebut rentan terkena dampak banjir rob. Ia juga menekankan pentingnya keberadaan mangrove sebagai penahan alami air laut.
“Seharusnya tambak-tambak di kawasan pesisir bisa diganti dengan mangrove. Mangrove sangat efektif untuk mengurangi dampak banjir rob,” katanya.
Menurut Sutarno, koordinator bidang observasi dan informasi BMKG Maritim Tanjung Perak, banjir rob kali ini dipicu oleh fenomena bulan purnama yang terjadi bersamaan dengan musim hujan. Akibatnya, ketinggian air laut diperkirakan akan meningkat signifikan, terutama pada pukul 19.00 hingga 23.00 WIB.
“Banjir rob ini berpotensi sangat tinggi karena terjadi di musim hujan. Jika hujan deras turun, maka volume air akan semakin besar,” ungkap Sutarno.
Berdasarkan data BMKG, banjir rob diperkirakan berlangsung mulai 12 hingga 18 Desember 2024 dengan ketinggian maksimum di beberapa wilayah, yaitu:
• Pelabuhan Tanjung Perak: 130-150 cm
• Surabaya Timur: 130-140 cm
• Surabaya Barat: 120 cm
Sutarno juga mengingatkan bahwa kawasan seperti Jalan Kalianak dan Krembangan akan sangat terdampak, dengan potensi genangan mencapai 150 cm. Ia pun mengimbau warga untuk membersihkan saluran air di lingkungan masing-masing guna mencegah genangan yang lebih parah...