The Phoenix Hotel Yogyakarta: Menapak Jejak Kejayaan Arsitektur Indische Empire Style
Reporter
Aunur Rofiq
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
05 - Dec - 2024, 11:24
JATIMTIMES- The Phoenix Hotel Yogyakarta berdiri anggun di jantung Kota Pelajar, menjadi saksi bisu perjalanan sejarah panjang sejak era Hindia Belanda. Bangunan bergaya Indische Empire Style yang didirikan pada tahun 1918 ini awalnya bukanlah hotel, melainkan rumah tinggal mewah milik seorang saudagar kaya bernama Kwik Djoen Eng.
Sebagai pemilik perusahaan besar di Salatiga dan Semarang, Kwik membangun kediaman ini dengan sentuhan arsitektur yang menggabungkan elemen modernitas Eropa dengan tradisi Timur yang eksotis.
Baca Juga : Pemkab Malang Gelar High Level Meeting, Antisipasi Inflasi Jelang Nataru
Meski telah berpindah tangan beberapa kali, keaslian arsitektur bangunan tetap dipertahankan. Dinding tebal, langit-langit tinggi, dan beranda luas di bagian tengah menjadi ciri khas gaya Indische Empire, yang mengadaptasi pengaruh Prancis pada era Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels (1808-1811). Pada masa itu, Belanda berada di bawah kendali Kekaisaran Prancis, dan Daendels membawa nuansa baru dalam seni arsitektur, menggantikan gaya landhuizen dengan Empire Style yang simetris dan monumental.
Bangunan ini memadukan estetika Eropa yang elegan dengan sentuhan lokal. Ukiran furnitur khas Jawa dan dekorasi bergaya oriental Tionghoa memberikan keseimbangan antara modernitas dan tradisi. Ruangan tengah yang luas, diperindah dengan beranda megah, menciptakan atmosfer yang sekaligus formal dan hangat.
Seiring waktu, rumah ini berubah fungsi menjadi kediaman konsulat, hingga akhirnya menjadi hotel yang dikenal sebagai The Phoenix Hotel. Perubahan fungsi ini tidak menghapus kesan heritage yang melekat kuat. Setiap sudut hotel dihiasi koleksi barang antik, mulai dari lukisan kuno, foto-foto era kolonial, hingga furnitur asli yang dirawat dengan telaten. Tidak berlebihan jika hotel ini disebut sebagai “galeri seni” yang hidup.
The Phoenix Hotel tidak hanya menyimpan jejak kejayaan masa lalu tetapi juga memainkan peran penting dalam sejarah Indonesia. Pada tahun 1946, Presiden Soekarno menjadikan hotel ini sebagai tempat tinggal dan kantor selama masa-masa genting Revolusi Nasional. Keberadaan Soekarno di sini menegaskan pentingnya bangunan ini sebagai bagian dari perjalanan kemerdekaan Indonesia.
Para tamu hotel masih dapat merasakan aura masa lalu yang kental, terutama melalui foto-foto dokumentasi sejarah yang menghiasi dinding...