Guncang Kedaulatan Suriah, Pemberontak Lancarkan Serangan Mendadak ke Jantung Kota Aleppo
Reporter
Anisa Tri Saraswati
Editor
A Yahya
30 - Nov - 2024, 07:24
JATIMTIMES - Pemberontak Suriah dipimpin oleh Hayat Tahrir al-Sham mengklaim telah mencapai pusat kota Aleppo pada Jumat (29/11), setelah serangan mendadak pada hari Rabu. Mereka menyebut serangan itu dengan sebutan ‘mencegah agresi’, ke belasan kota dan desa yang dikuasai pemerintah Bashar al-Assad. Dengan dukungan Iran dan Rusia, Assad sebelumnya merebut kembali Aleppo pada 2016 setelah pengepungan dan pemboman intensif yang memaksa pemberontak mundur.
Kementerian Pertahanan Suriah menyatakan angkatan bersenjata menghadapi serangan besar-besaran di sekitar Aleppo dan Idlib dalam pertempuran terberat selama bertahun-tahun di wilayah yang sebelumnya mengalami kehancuran parah pada tahun-tahun awal perang saudara. Menurut PBB, sekitar 14.000 orang telah mengungsi di daerah sekitar Idlib dan barat Aleppo.
Baca Juga : Cegah Penyakit Rematik, IDI Burmeso Memberikan Informasi Pengobatan yang Tepat
Komandan pemberontak Jaish al-Izza, Mustafa Abdul Jaber, menyebut kemajuan cepat mereka dipicu oleh minimnya tenaga kerja milisi yang didukung Iran di wilayah tersebut, yang terpukul akibat serangan Israel saat perang Gaza meluas.
Sumber oposisi terkait intelijen Turki mengklaim Turki menyetujui serangan itu, namun juru bicara Kementerian Luar Negeri Turki, Oncu Keceli, menyatakan negaranya berupaya mencegah ketidakstabilan dan memperingatkan bahwa serangan ini melanggar perjanjian de-eskalasi. Serangan tersebut adalah yang terbesar sejak kesepakatan Rusia-Turki pada Maret 2020.
Observatorium Suriah melaporkan 23 serangan udara oleh pesawat Suriah dan Rusia di kubu pemberontak Idlib, dengan para jihadis berhasil menguasai lebih dari 50 desa dan kota di wilayah Aleppo dan Idlib, termasuk kota Sarakib yang terletak di persimpangan lalu lintas.
Menurut Observatorium yang berbasis di Inggris, setidaknya 277 orang telah tewas sejak Rabu, mayoritas pejuang dari kedua pihak, namun ada juga warga sipil, yang sebagian besar menjadi korban serangan udara Rusia.
Televisi pemerintah Suriah membantah pemberontak telah mencapai kota Aleppo, sementara militer Suriah mengklaim telah menimbulkan kerugian besar di kalangan pemberontak.
"Kami sangat khawatir dengan situasi yang terjadi di Suriah barat laut." kata David Carden, Wakil Koordinator Kemanusiaan Regional PBB untuk Krisis Suriah, dilansir dari Reuters...