Kenapa Pemilu di Indonesia Kerap Digelar pada Hari Rabu? Ini Alasannya
Reporter
Binti Nikmatur
Editor
Nurlayla Ratri
22 - Nov - 2024, 09:10
JATIMTIMES - Pada 27 November 2024, masyarakat Indonesia akan melaksanakan pemilihan kepala daerah serentak di 37 provinsi dan 508 kabupaten/kota. Pemilu ini akan memilih para pemimpin untuk periode lima tahun mendatang.
Menariknya, seperti pada pemilu sebelumnya, tanggal tersebut jatuh pada hari Rabu. Hal ini memunculkan rasa penasaran, kenapa hari Rabu selalu menjadi pilihan untuk hari pemungutan suara?
Melansir dari Instagram @jatimprov, penggunaan hari Rabu sebagai waktu pemungutan suara pertama kali diterapkan pada Pemilu Presiden tahun 2009. Saat itu, pemilu presiden digelar pada hari Rabu, 8 Juli 2009, sementara pemilu legislatif berlangsung sehari sebelumnya, pada Kamis, 9 Juli 2009.
Dari hasil penelitian penyelenggara pemilu menunjukkan bahwa hari libur nasional untuk pemilu yang berdekatan dengan akhir pekan, seperti Senin atau Kamis, kerap dimanfaatkan masyarakat untuk memperpanjang waktu libur mereka. Akibatnya, banyak pemilih lebih memilih berlibur daripada mendatangi tempat pemungutan suara (TPS).
Ketika pemilu digelar di hari Senin, pemilih cenderung memperpanjang libur akhir pekan. Sementara itu, pemilu yang dilaksanakan di hari Kamis juga memiliki efek serupa karena potensi hari kejepit.
Hari Rabu dipilih karena posisinya yang berada di tengah pekan, sehingga potensi masyarakat memperpanjang waktu libur lebih kecil dibandingkan hari lainnya. Penyelenggara pemilu berharap, dengan pemilu digelar pada hari ini, tingkat partisipasi masyarakat dalam pemungutan suara dapat lebih optimal.
Mantan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Ilham Saputra, menjelaskan bahwa pola ini memang telah diterapkan sejak lama. "Rabu telah menjadi hari tradisional untuk penyelenggaraan pemilu dari tahun ke tahun," kata Ilham melalui laman resmi Kementerian Kominfo.
Beberapa orang mungkin mengira bahwa pemilihan hari Rabu berkaitan dengan hal-hal mistis atau tradisi tertentu. Namun, faktanya, pemilihan ini sepenuhnya didasarkan pada analisis perilaku pemilih.
"Jika pemilu diadakan pada hari Senin, Selasa, Kamis, atau Jumat, peluang masyarakat untuk berlibur sangat besar. Hal ini dapat mengurangi partisipasi pemilih karena banyak yang memilih liburan panjang," ujar Ilham.
Hari Rabu dianggap sebagai waktu yang paling netral dan ideal, karena:
1...