Krisdayanti-Dewa Janji Tekan Angka Stunting hingga Targetkan Nol Persen di Kota Batu
Reporter
Prasetyo Lanang
Editor
A Yahya
12 - Nov - 2024, 09:46
JATIMTIMES - Persoalan penanganan stunting di Kota Batu terus menjadi perhatian banyak pihak. Meningkatnya kesejahteraan masyarakat dipandang belum selaras dengan masalah gizi buruk pada anak. Hal ini turut disorot kandidat calon wali kota dan wakil wali kota, dengan berupaya menawarkan solusi melalui sejumlah program.
Salah satunya pasangan calon (Paslon) Krisdayanti dan Kresna Dewanata Phrosakh. Melalui janji politiknya, paslon nomor urut 3 di Pilkada Kota Batu 2024 ini menginginkan keseriusan penurunan angka stunting dengan dukungan program terintegrasi. Mulai dari intervensi gizi, pendampingan dan edukasi.
Baca Juga : Hadirkan JKT48, Dempo Fair XLVI Sukses Digelar dengan Kepanitiaan 280 Siswa SMA DEMPO
Krisdayanti menilai persoalan ini butuh penanganan yang serius. Kepala daerah dituntut untuk jeli melihat akar permasalahan stunting yang terjadi dan bagaimana memperbaiki pola pikir masyarakat.
"Terutama pengasuhan dan memberikan asupan gizi bagi balita," ujar Krisdayanti saat dikonfirmasi, belum lama ini.
Diketahui bahwa prevalensi stunting di Kota Batu masih tinggi yakni 10,65 persen per September 2024. Sekalipun angka ini mengalami penurunan dari sebelumnya yakni 12,16 persen pada 2023. Secara nasional, prevalensi stunting berada di angka 21 persen. Wanita yang akrab disapa KD itu menegaskan, intervensi stunting harus didasarkan pada data untuk menjadi acuan tindakan.
Ia menargetkan kasus stunting di Kota Batu 0 persen. Karena itu pihaknya memiliki sejumlah program memasifkan intervensi gizi. "Dari 2019 sampai sekarang, kasus stunting menurun sebanyak 25 persen 25 persen. Namun jika belum menyentuh 0 persen tentu ada anak-anak di Kota Batu yang mengalami stunting," jelasnya.
Ia menekankan, kebutuhan penanganan stunting tidak bisa dilakukan secara parsial, tapi harus menyeluruh. Mulai dari mengoptimalkan kegiatan-kegiatan di tiap posyandu. Termasuk melibatkan para ibu-ibu penggerak PKK memberikan edukasi pemenuhan gizi dan monitoring ibu-ibu hamil terhadap kesehatan janin yang dikandungnya.
"Karena itu setiap bertemu ibu-ibu muda, saya selalu menekankan bahwa mereka harus tahu 1000 hari kehidupan. Kadang mereka lupa, karena 1000 hari dihitung setelah melahirkan...