Ribuan Santri Ikuti Apel Hari Santri Nasional 2024 di Stadion Brantas
Reporter
Irsya Richa
Editor
Yunan Helmy
23 - Oct - 2024, 11:06
JATIMTIMES - Apel Hari Santri Nasional (HSN) 2024 digelar Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Batu di Stadion Brantas, Kota Batu, Selasa sore. Ada ribuan santri mengikuti apel dengan tema ‘Menyambung Juang Merengkuh Masa Depan’ itu.
Tampak mengikuti apel: keluarga besar NU Kota Batu, badan otonom, lembaga, santri pondok pesantren, santri madrasah dan masih banyak lainnya. Tak hanya di tengah lapangan, sebagian tribun juga dipenuhi para santri.
Baca Juga : 138 Kasus Baru HIV/AIDS di Kabupaten Blitar, Didominasi Homoseksual dan Pelanggan PSK
Upacara pun berlangsung khidmat. Dalam HSN ini seluruh peserta upacara laki-laki mengenakan kain sarung sebagai ciri khas santri serta perempuan mengenakan busana muslim warna putih.
Kemudian dilakukan pembacaan ikrar santri oleh Direktur Griya Khitan NUBAT PCNU Kota Batu Nurochman. Dilanjutkan pembacaan naskah Resolusi Jihad.
Apel ini semakin semarak Ketika seluruh peserta menyanyikan lagu karya pendiri NU KH Abdul Wahab Chasbullah ‘Ya Ahlal Wathon’. Lalu dilanjutkan dengan mars Hari Santri. Praktis, nuansa penuh semangat mengemuka dalam apel tersebut.
Ketua PCNU Kota Batu Takim mengatakan, apel ini digelar untuk menghormati dan memperingati peran penting santri dalam membangun dan memajukan negara dengan merayakan HSN. Sekaligus memelihara dan melestarikan budaya santri, termasuk tradisi, nilai, dan warisan intelektual yang menjadi bagian penting dari sejarah dan identitas bangsa.
“Peringatan ini juga sebagai momentum di mama perjuangan leluhur kita utamanya adalah Resolusi Jihad yang digaungkan oleh KH Hasyim Asy’ari, sampai kemudian terjadilah pertempuran di Surabaya. Banyak yang harus kita ingat, kita dengar dan kita hargai peran santri dan para kiai saat itu,” terang Takim usai apel HSN 2024.
Takim juga mengajak para santri untuk meneladani para ulama dan santri yang rela mengorbankan apa saja bahkan nyawa untuk keberhasilan mempertahankan kemerdekaan. “Para santri tetap pejuang. Rumah kita di Indonesia harus dijaga selamanya,” imbuh Takim.
Baca Juga : Baca Selengkapnya