Drama Kolosal Resolusi Jihad NU Meriahkan Peringatan HSN di Tugu Pahlawan
Reporter
M. Bahrul Marzuki
Editor
A Yahya
22 - Oct - 2024, 07:46
JATIMTIMES - Ribuan warga ikut memeriahkan puncak peringatan Hari Santri Nasional (HSN) yang digelar PCNU Surabaya di Tugu Pahlawan, Surabaya, Selasa (30/10/2024) malam.
Selain menggelar istigosah dan doa bersama, peringatan HSN juga dimeriahkan dengan Pertunjukan Drama Kolosal bertajuk "Resolusi Jihad fii Sabilillah".
Baca Juga : Tertib Berlalu Lintas, Polresta Sidoarjo Motoran Classic Bareng Santri
Drama Kolosal yang naskahnya disusun berdasarkan buku "Sejarah Resolusi Jihad NU, Perang Sabil di Surabaya Tahun 1945" karya Riadi Ngasiran.
Sejarawan NU ini, sekaligus sebagai Supervisor Naskah yang disutradarai Heri Prasetyo Lentho, bersama Khwarizmi Aslamriadi, aktivis Teater Hampa dan Lesbumi NU Kota Malang sebagai Asisten Sutradara.
Didukung para seniman Nahdliyin, serta para aktivis Lembaga Seni Budaya Muslim Indonesia (Lesbumi) NU di Surabaya. Bersifat kolosal karena melibatkan para santri dan murid-murid Madrasah dan sekolah di lingkungan Lembaga Pendidikan Ma'arif Kota Surabaya.
Ketua PCNU Surabaya, Ir H Masduki Toha menyampaikan sangat berterima kasih kepada semua pihak yang mendukung terselenggatanya acara tersebut. Menurutnya, berkat kekompakan warga nahdliyin dan para pengurus PCNU Surabaya, rangakaian peringatan HSN sejak beberapa hari berselang hingga puncak acaranya bisa terlaksana.
Gus Duki, sapaan akrab mantan Wakil Ketua DPRD Surabaya tersebut bersyukur PCNU diberi kepercayaan lebih oleh PBNU untuk menggelar berbagai kegiatan memeriahkan HSN. Termasuk mementaskan drama kolosal.
"Kami mendapat amanah PBNU untuk mementaskan Drama Kolosal menandai peristiwa bersejarah Resolusi Jihad NU, tanggal 22 Oktober 1945, yang kini ditetapkan sebagai Hari Santri Nasional," tuturnya di lokasi peringatan HSN, Selasa malam (22/10/2024).
Selain pementasan drama kolosal, lanjut Gus Duki, PCNU Surabaya juga me-launching website pesantren surabaya yang digawangi oleh Lembaga Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI).
"Ini sebuah langkah progresif dimana kalangan nahdliyin sudah cukup melek dengan perkembangan teknologi dan akan terus kita kembangkan," katanya...