FK UM Latih Guru SMK di Kota Malang: Integrasikan Materi Kesehatan Reproduksi saat Mengajar
Reporter
Binti Nikmatur
Editor
Dede Nana
18 - Oct - 2024, 08:00
JATIMTIMES - Pendidikan kesehatan reproduksi adalah salah satu elemen penting dalam membentuk generasi muda yang sehat dan bertanggung jawab. Namun, hingga kini, topik ini masih kerap dianggap tabu, khususnya di kalangan pelajar menengah seperti di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Banyak guru yang kesulitan mengintegrasikan pendidikan ini ke dalam kurikulum sekolah, yang berdampak pada kurangnya pemahaman siswa mengenai isu-isu penting seputar kesehatan reproduksi.
Menyadari tantangan tersebut, Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Malang (UM) berinisiatif melaksanakan pelatihan untuk guru-guru SMK di Kota Malang. Program pengabdian masyarakat ini digawangi oleh Dr. dr. Rias Gesang Kinanti, M.Kes., dengan tujuan utama meningkatkan keterampilan para pendidik dalam mengintegrasikan materi kesehatan reproduksi ke dalam kegiatan belajar-mengajar di sekolah.
“Pendidikan kesehatan reproduksi tidak hanya memberikan informasi medis kepada siswa, tetapi juga mengajarkan mereka untuk memahami perkembangan diri, hubungan sosial, dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab,” ujar Hj. Endang Sri Andayani, S.E., M.Si., Ak., salah satu narasumber pelatihan.
Menurut Endang, pendidikan ini sangat penting bagi siswa SMK, mengingat usia remaja adalah masa yang penuh perubahan fisik dan emosional. "Jika siswa tidak diberikan informasi yang tepat, mereka bisa terjebak dalam perilaku berisiko," jelasnya.
Pelatihan yang berlangsung sejak April hingga Oktober ini melibatkan 10 guru dari dua SMK di Kota Malang, yaitu SMK 1 dan SMK 2. Dilaksanakan di Gedung B3 Fakultas Kedokteran UM, pelatihan ini juga diselenggarakan secara online untuk memfasilitasi peserta yang tidak bisa hadir secara langsung.
Dalam empat sesi yang dipimpin oleh dosen-dosen kebidanan dari Fakultas Kedokteran UM, para peserta mendapatkan pengetahuan mendalam tentang kesehatan reproduksi, baik dari sisi biologis, psikologis, maupun sosial.
Salah satu aspek penting yang dibahas dalam pelatihan ini adalah bagaimana cara menyampaikan topik yang sensitif kepada siswa secara efektif. “Guru adalah sosok yang paling dekat dengan siswa dalam lingkungan belajar. Mereka harus dilatih bukan hanya memahami materi, tetapi juga bagaimana menyampaikan topik sensitif ini dengan cara yang aman, relevan, dan sesuai dengan perkembangan usia siswa,” tambah Endang.
Pelatihan kesehatan reproduksi secara online...