Melalui Saber ATS dan Gerakan Orang Tua Asuh, Dispendik Kabupaten Malang Tuntaskan Masalah ATS

Reporter

Tubagus Achmad

Editor

Dede Nana

25 - Oct - 2024, 08:15

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang Suwadji (tengah) bersama Sekretaris Daerah Kabupaten Malang Nurman Ramdansyah beserta jajaran pimpinan perangkat daerah saat launching saber ATS dan gerakan orang tua asuh di Rayz UMM Hotel, Selasa (17/9/2024). (Foto: Dok. Istimewa)


JATIMTIMES - Dinas Pendidikan Kabupaten Malang berkomitmen menuntaskan permasalahan Anak Tidak Sekolah di wilayah Kabupaten Malang melalui pembentukan program Satgas Sapu Bersih Anak Tidak Sekolah atau Saber ATS dan gerakan orang tua asuh Malang Makmur. 

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang Suwadji menyampaikan, bahwa dibentuknya Satgas Saber ATS dan gerakan orang tua asuh Malang Makmur ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan anak tidak sekolah dan anak belum pernah sekolah di Kabupaten Malang. 



Khusus untuk Satgas Saber ATS juga telah diperkuat dengan diterbitkannya Surat Keputusan Bupati Malang Nomor: 100.3.3.2/1387/35.07.013/2024 tentang Satuan Tugas Sapu Bersih Anak Tidak Sekolah. Di dalam surat tersebut juga terdapat susunan keanggotaan dari Satgas Saber ATS. Yakni untuk pembina Bupati Malang, penanggung jawab Sekretaris Daerah dan Ketua Pelaksana Kepala Dinas Pendidikan. 

Selain itu terdapat delapan pimpinan perangkat daerah yang menjadi anggota Satgas Saber ATS. Di antaranya Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Kepala Dinas Sosial, Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kepala Badan Pusat Statistik dan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Malang. 

Suwadji menyebutkan, bahwa berdasarkan data pokok pendidikan (dapodik) di tahun 2023 ke tahun 2024, jumlah ATS di Kabupaten Malang mengalami penurunan. Tercatat di tahun 2023 jumlah anak tidak sekolah baik drop out (do) maupun lulus tidak melanjutkan (ltm) di jenjang sekolah dasar (sd) dan sekolah menengah pertama (smp) berjumlah 21.906 anak. 

Dari jumlah tersebut untuk kategori drop out pada jenjang sd berjumlah 1.864 anak dan jenjang smp berjumlah 4.746 anak. Sedangkan untuk kagegori lulus tidak melanjutkan di jenjang sd sebanyak 5.260 anak dan jenjang smp sebanyak 10.036 anak. 

Kemudian di tahun 2024 tercatat terdapat 19.443 anak tidak sekolah di Kabupaten Malang. Untuk kategori drop out pada jenjang sd sebanyak 802 anak, jenjang smp 2.569 anak dan jenjang PKBM 290 anak. Lalu untuk kategori lulus tidak melanjutkan pada jenjang sd sebanyak 2.533 anak, jenjang smp 6.254 anak, jenjang PKBM 66 anak dan jenjang SKB 2 anak. Selain itu juga terdapat 6.927 anak belum pernah bersekolah...

Baca Selengkapnya


Topik

Pendidikan, saber ats, kabupaten malang, dinas pendidikan,



Jawa Timur merupakan salah satu provinsi dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat di Indonesia. Sektor industri, perdagangan, dan pariwisata menjadi pilar utama perekonomian Jatim. Pembangunan infrastruktur juga terus dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

cara menyimpan tomat
memilih model baju kerja wanita
harga gabah shio 2025
Cincin anniversary bukan sekadar perhiasan - ia adalah simbol yang menceritakan perjalanan cinta yang telah dilalui bersama. Mari kita dalami bagaimana Tips Memilih Wedding Anniversary Ring yang tepat untuk moment spesial Anda.

cara simpan tomat
Tips Memilih Bralette