Kekeringan Meluas di Kabupaten Blitar: 12 Desa Butuh Bantuan Air Bersih
Reporter
Aunur Rofiq
Editor
Nurlayla Ratri
20 - Sep - 2024, 12:42
JATIMTIMES- Kekeringan yang melanda Kabupaten Blitar terus meluas, dengan 12 desa di enam kecamatan kini terpaksa meminta bantuan air bersih. Berdasarkan data terkini hingga 20 September 2024, total 1.692 kepala keluarga (KK) di wilayah tersebut mengalami kesulitan dalam mendapatkan air bersih akibat dampak kemarau yang berkepanjangan.
Ivong Berttryanto, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar, mengungkapkan bahwa pihaknya telah berusaha keras untuk memenuhi kebutuhan air bersih di daerah terdampak.
Baca Juga : Ratusan Pelamar CPNS Kota Blitar Gugur di Seleksi Administrasi, BKPSDM Buka Masa Sanggah
"Saat ini, kami mendistribusikan sekitar 12 ribu liter air bersih setiap hari. Namun, kami harus melakukannya secara bergantian karena keterbatasan anggaran," jelasnya, Jumat (20/9/2024).
Desa-desa yang mengalami kekeringan meliputi Desa Dawuhan di Kecamatan Kademangan, serta Desa Ngeni dan Desa Wonotirto di Kecamatan Wonotirto. Selain itu, Desa Kaligambir, Kalitengah, dan Sumberagung di Kecamatan Panggungrejo juga terdaftar dalam wilayah terdampak.
Di Kecamatan Binangun, Desa Sumberkembar dan Salamrejo juga mengalami kondisi yang sama, diikuti oleh Desa Tugurejo di Kecamatan Wates. Baru-baru ini, dua desa tambahan, yaitu Desa Serang dan Balerejo dari Panggungrejo, serta Desa Bacem dari Sutojayan, melaporkan krisis air yang sama.
Kekeringan ini mulai dirasakan sejak bulan Juli lalu, seiring dengan kemarau panjang yang menyebabkan banyak sumber air mengering. "Kami terus mencatat penambahan jumlah desa yang terdampak setiap minggunya. Saat ini, total 312.026 liter air telah didistribusikan ke masyarakat," terang Ivong.
Bagi warga setempat, situasi ini sangat mengkhawatirkan. Seorang penduduk Desa Sumberagung yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan kesulitan yang dihadapinya. Pemerintah daerah juga tengah merencanakan langkah-langkah untuk mengatasi krisis ini.
"Kami berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mempercepat distribusi air bersih dan berharap ada dukungan lebih lanjut dari pemerintah provinsi serta pusat.Upaya ini diharapkan dapat segera meningkatkan akses masyarakat terhadap air bersih," ungkap Ivong.
Kondisi ini mengingatkan akan pentingnya pengelolaan sumber daya air yang lebih baik di Kabupaten Blitar. Para ahli lingkungan mengingatkan bahwa konservasi sumber daya air harus menjadi prioritas untuk mencegah krisis serupa di masa mendatang...