Menggali Sejarah Raden Patah: Dari Pendiri Kesultanan Demak Bintoro hingga Reformator Seni dan Hukum Islam
Reporter
Aunur Rofiq
Editor
Dede Nana
16 - Sep - 2024, 07:33
JATIMTIMES - Raden Patah adalah tokoh bersejarah yang sangat signifikan dalam sejarah Islam di Jawa. Sebagai pendiri Kesultanan Demak Bintoro, Raden Patah memainkan peran kunci dalam pembentukan dan pengembangan kerajaan Islam pertama di pulau Jawa.
Gelar Sultan Alam Akbar Al-Fatah yang disandangnya menandakan posisi pentingnya dalam sejarah Islam dan politik di Nusantara. Artikel ini akan menguraikan secara detail kehidupan, kekuasaan, dan kontribusi dakwah Islam dari Raden Patah.
Baca Juga : Ahli Ungkap Potensi Terjadi Kiamat, Mega El Nino Jadi Penyebab Musnahnya 90% Makhluk di BumiĀ
Asal Usul dan Keturunan Raden Patah
Raden Patah lahir pada tahun 1455 di Palembang dan meninggal pada tahun 1518 di Demak. Dia adalah putra dari Prabu Brawijaya V, Raja Majapahit terakhir, menurut versi Babad Tanah Jawi. Namun, terdapat perbedaan pendapat mengenai siapa sebenarnya Prabu Brawijaya yang dimaksud.
Sebagian sumber menyebut Prabu Kertabhumi, Maharaja Majapahit yang memerintah antara 1474-1478, sebagai ayahnya. Di sisi lain, banyak sumber merujuk pada Prabu Kertawijaya, Maharaja Majapahit yang berkuasa antara 1447-1451.
Babad Tanah Jawi menyebut bahwa Raden Patah adalah anak dari seorang selir Tionghoa, putri Kyai Batong yang dihadiahkan kepada Arya Damar adipati Palembang karena cemburunya permaisuri Prabu Brawijaya. Versi lain dari Carita Purwaka Caruban Nagari menyebutkan bahwa ibu Raden Patah bernama Siu Ban Ci, putri dari Tan Go Hwat dan Siu Te Yo, pedagang Muslim asal Gresik.
Tan Go Hwat, juga dikenal sebagai Syaikh Bantong adalah seorang saudagar dan ulama yang memperkuat teori bahwa Raden Patah memiliki latar belakang yang kuat dalam komunitas Muslim Tionghoa.
Raden Patah menerima pendidikan awal dari ibunya, yang mengajarkannya ajaran dasar Islam. Selain itu, ia belajar ilmu agama dan pemerintahan dari Arya Damar, yang pada saat itu masih terpengaruh oleh nilai-nilai Hindu-Buddha.
Ketidakpuasan Raden Patah terhadap pengajaran agama dari Arya Damar menyebabkan ia mencari pengetahuan lebih lanjut mengenai Islam. Raden Patah melakukan perjalanan ke Jawa, di mana ia bertemu dengan Sunan Ampel dan menjadi muridnya. Dalam proses ini, ia menikahi putri Sunan Ampel, Dewi Murthosimah, sedangkan adiknya, Raden Kusen, menikahi cucu Sunan Ampel, Nyai Wilis...