Hanoi Vietnam Diterjang Topan Yagi, Lebih dari 150 Orang Tewas dan Ratusan Korban Hilang
Reporter
Binti Nikmatur
Editor
A Yahya
11 - Sep - 2024, 03:46
JATIMTIMES - Ibu kota Vietnam, Hanoi, kini tengah menghadapi dampak mematikan setelah Topan Yagi, salah satu badai terkuat di Asia tahun ini, menerjang wilayah utara negara tersebut. Melansir laporan Reuters, Rabu (11/9/2024), bencana ini menewaskan sedikitnya 152 orang dan menyebabkan lebih dari 140 orang dilaporkan hilang.
Tak hanya itu, kabar terkini ribuan orang harus dievakuasi akibat banjir besar yang melanda kota dan wilayah sekitarnya, akibat luapan Sungai Merah.
Baca Juga : Keset Kaki Waterplus+: Solusi Cepat Kering dari Graha Bangunan untuk Kenyamanan dan Kebersihan Rumah
Topan Yagi pertama kali mendarat pada Sabtu (7/9/2024), membawa angin kencang dan hujan deras saat bergerak ke arah barat. Berbagai video yang beredar di media sosial juga menunjukkan detik-detik bencana tersebut menghantam Hanoi.
Dampaknya terasa sangat besar, terutama ketika topan tersebut merobohkan jembatan dan menghantam beberapa provinsi yang berada di sepanjang aliran Sungai Merah, salah satu sungai terbesar di wilayah itu.
“Ini adalah banjir terburuk yang pernah saya lihat dalam 30 tahun terakhir," ujar Tran Le Quyen, seorang warga Hanoi berusia 42 tahun, kepada Reuters.
Ia menjelaskan bahwa air telah merendam rumahnya, memaksa dia dan keluarganya untuk mengamankan barang-barang mereka ke tempat yang lebih tinggi. "Kemarin pagi cuacanya kering. Sekarang seluruh jalan tergenang. Kami tidak bisa tidur semalam," tambahnya.
Banjir besar yang disertai tanah longsor ini tidak hanya menyebabkan korban jiwa, tetapi juga menghancurkan berbagai infrastruktur penting. Pemerintah melaporkan bahwa lebih dari 140 orang hilang, sementara puluhan ribu orang di daerah dataran rendah harus dievakuasi. Beberapa sekolah di Hanoi bahkan meminta para siswa untuk tinggal di rumah untuk sisa minggu ini guna menghindari risiko banjir lebih lanjut.
Nguyen Van Hung, seorang warga yang tinggal di tepi Sungai Merah, menggambarkan situasi yang sangat menyedihkan. "Rumah saya sekarang menjadi bagian dari sungai," katanya.
Di pusat kota, Yayasan Anak-anak Blue Dragon juga terkena dampaknya. Pada Selasa (10/9/2024), mereka terpaksa mengevakuasi kantor mereka setelah otoritas setempat memperingatkan risiko banjir...