Mengenal Pertusis atau Batuk Rejan dan Bahayanya Jika Tidak Segera Diobati

Reporter

Mutmainah J

Editor

Dede Nana

24 - Aug - 2024, 07:18

Ilustrasi anak terkena batuk rejan atau pertusis. (Foto dari Hellosehat)


JATIMTIMES - Batuk merupakan penyakit yang sering dianggap remeh oleh sebagian orang. Beberapa orang bahkan mengabaikan penyakit ini karena dianggap akan sembuh dengan sendirinya. 

Namun siapa sangka jika batuk bisa menjadi sagat mematikan jika batuk yang dialami sudah masuk ke dalam kategori batuk rejan. Meski dapat dialami oleh semua golongan usia, kasus batuk ini banyak dialami oleh anak-anak, mulai dari bayi hingga remaja.

Baca Juga : Fix, RSSA Kota Malang Jadi Lokasi Tes Kesehatan Calon Pasangan Kepala Daerah dari 8 Kota/Kabupaten

Apa itu batuk rejan (pertusis)?

Dilansir dari laman Halodoc, Batuk rejan atau pertusis disebabkan oleh bakteri yang menginfeksi paru-paru dan saluran pernapasan. Bordetella pertussis adalah jenis bakteri yang menjadi penyebab utama batuk rejan.

Gejala khas dari batuk rejan adalah batuk keras yang tidak terkendali sampai pengidapnya kesulitan bernapas. Setelah batuk sembuh, pengidap pertusis sering kali perlu menarik napas dalam-dalam yang menghasilkan suara “rejan”.

Penyakit ini sangat menular dan lebih rentan menyerang anak-anak. Jika menyerang anak-anak dan lansia, batuk rejan dapat berakibat fatal, terutama pada bayi yang belum cukup umur untuk mendapatkan vaksin pertusis.

Penyebab Batuk Rejan

Penyebab batuk rejan adalah infeksi bakteri Bordetella pertussis yang bisa menyebar melalui udara. Mulanya, bakteri ini menyerang dinding trakea dan bronkus (percabangan trakea yang menuju ke paru-paru kanan dan kiri). Kemudian saluran udara membengkak sebagai hasil reaksi dari infeksi bakteri. 

Karena itu, pembengkakan saluran udara membuat pengidap harus menarik napas dengan kuat melalui mulut karena kesulitan bernapas. Hasil tarikan napas yang kuat inilah yang memunculkan bunyi dengkingan yang panjang.

Saat bakteri menginfeksi dinding saluran udara, maka tubuh akan memproduksi lendir kental. Inilah mengapa tubuh akan merangsang pengidap untuk mengeluarkan lendir kental tersebut dengan cara batuk.

Gejala Batuk Rejan

Umumnya, gejala batuk rejan dapat muncul antara 7 hingga 21 hari setelah bakteri bordetella pertussis masuk ke dalam saluran pernapasan. Gejala batuk rejan dapat terbagi menjadi tiga tahapan terutama pada bayi dan anak-anak, yaitu:

1...

Baca Selengkapnya


Topik

Kesehatan, batuk, batuk rejan, bakteri batuk rejan, obat batuk rejan, bahaya batuk rejan,



Jawa Timur merupakan salah satu provinsi dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat di Indonesia. Sektor industri, perdagangan, dan pariwisata menjadi pilar utama perekonomian Jatim. Pembangunan infrastruktur juga terus dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

cara menyimpan tomat
memilih model baju kerja wanita
harga gabah shio 2025
Cincin anniversary bukan sekadar perhiasan - ia adalah simbol yang menceritakan perjalanan cinta yang telah dilalui bersama. Mari kita dalami bagaimana Tips Memilih Wedding Anniversary Ring yang tepat untuk moment spesial Anda.

cara simpan tomat
Tips Memilih Bralette