Produk Berlabel Lowfat Justru Bisa Bikin Gemuk, Ini Penjelasan Dokter
Reporter
Binti Nikmatur
Editor
Dede Nana
21 - Aug - 2024, 07:20
JATIMTIMES - Saat ini, produk-produk dengan label lowfat banyak diminati oleh masyarakat yang ingin menjaga berat badan atau menjalani gaya hidup sehat. Banyak orang percaya bahwa mengonsumsi makanan berlabel lowfat lebih baik dan dapat membantu menurunkan berat badan.
Namun, ada fakta mengejutkan yang diungkapkan oleh dr. Prama Aditya, B.Med. Sc., MKes., Aifo, seorang dokter umum dan konsultan gaya hidup sehat terkait produk lowfat. Menurutnya, produk berlabel lowfat justru bisa membuat seseorang mengalami kenaikan berat badan jika tidak cermat dalam memilih.
Baca Juga : Brawijaya dan Unisma Hadiri Internasional Halal Symposium di Universiti Malaysia Sabah
Dokter Prama menjelaskan bahwa salah satu masalah utama dari produk berlabel lowfat adalah kandungan karbohidratnya yang lebih tinggi dibandingkan produk sejenis yang tidak berlabel lowfat. Hal ini terjadi karena, ketika produsen menurunkan kandungan lemak dari suatu produk, mereka seringkali menambah gula atau karbohidrat agar rasa produk tetap lezat dan diminati oleh konsumen.
"Produk lowfat itu rata-rata karbohidratnya malah lebih banyak. Jadi, yang aku diajari oleh mentorku, kalau suatu produk ingin dibuat jadi lowfat agar tetap laku dan tetap enak dimakan atau diminum, biasanya karbon atau gulanya yang dinaikkan," ujar dr. Prama.
Ia memberikan contoh sederhana tentang susu. Misalnya, jika seseorang membandingkan antara susu full cream dan susu lowfat dari merek yang sama, mereka mungkin akan terkejut saat melihat bahwa susu lowfat bisa saja memiliki kandungan karbohidrat yang lebih tinggi.
"Coba deh kalian bandingkan merek yang sama. Misalkan yang satu full cream dan yang satu lowfat. Coba bandingkan mana yang karbohidratnya paling rendah. Itu yang sebenarnya harus kalian pilih," tambahnya.
Lebih lanjut, dr. Prama menegaskan bahwa dalam banyak kasus, yang menyebabkan seseorang mengalami kenaikan berat badan bukanlah kandungan lemak, melainkan kandungan gula dan karbohidrat yang tinggi.
"Sebetulnya, yang bikin gemuk itu tinggi gula dan karbohidrat, bukan masalah fat-nya," jelasnya.
Ia memberikan contoh sederhana dengan gula pasir atau gula merah. Meskipun kedua jenis gula ini memiliki kandungan lemak nol gram, namun kandungan gulanya sangat tinggi, yang pada akhirnya berkontribusi terhadap kenaikan berat badan...