Pengusaha di Malang Curhat ke Facebook, Merasa Ditipu usai Pasok 50 Karton Migor ke Juragan Sembako
Reporter
Ashaq Lupito
Editor
Yunan Helmy
13 - Aug - 2024, 06:25
JATIMTIMES - Seorang pengusaha minyak goreng (migor) Yunita Prasmawati (29), warga Desa Sitirejo, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, mendadak mencuri perhatian warganet di Facebook. Sebab, dalam curhatannya di media sosial (medsos) itu, Yunita mengaku telah menjadi korban penipuan oleh juragan sembako asal Kota Batu.
"Saya ini kan jualan minyak, terus saya posting (jual) ke Facebook," ujar Yunita saat ditemui di kediamannya pada Selasa (13/8/2024).
Baca Juga : Profil Suami Cut Intan Nabila yang Viral Usai Diduga Lakukan KDRT
Setelah menawarkan dagangannya di Facebook itulah, banyak warganet yang berminat. Salah satunya adalah akun yang belakangan diketahui milik juragan sembako yang diduga merupakan pasangan suami istri. Yakni berinisial EP (62) dan istrinya MMJ (61) asal Kota Batu.
"Setelah saya posting di FB (Facebook), banyak orang yang komen dan minta nomor saya. Salah satunya yang telwpon itu dia (MMJ)," imbuhnya.
Dalam percakapannya, selayaknya pembeli, MMJ menanyakan harga dan mengaku hendak membeli dalam jumlah yang banyak. "Akhirnya, sama suami saya disarankan untuk bertemu. Dia pada saat itu mengajak bertemu di salah satu stan kuliner yang ada di wisata Baloga, Kota Batu. Dia memang sempat punya usaha di sana," ujarnya.
Yunita bersama suami kemudian menemui MMJ. Di sana, Yunita mendapatkan penjelasan yang pada intinya MMJ adalah juragan sembako. Sehingga MMJ membutuhkan pemasok minyak goreng.
"Orangnya (MMJ) menjelaskan sistem pembeliannya, yaitu order dengan cara pembayarannya dicicil. Sistemnya itu, setelah barang datang, dia bayar DP (down payment). Kemudian, ketika orderan selanjutnya dia utang dulu, minta tempo, tapi yang orderan sebelumnya dilunasi," beber Yunita.
Selama menjalankan bisnisnya, Yunita sebenarnya hanya melayani pembelian secara tunai. Ada uang ada barang. Namun, karena MMJ menjanjikan akan order dalam jumlah yang banyak, Yunita akhirnya tergerak.
"Jadi saya ambil (kulakan) dari pabrik yang ada di Sidoarjo langsung. Semula, pabrik masih mau kalau dibayar pakai sistem tempo, akhirnya saya menyetujui permintaannya. Apalagi mereka kan sudah tua, saya kira tidak mungkin menipu," ucapnya.
Pada orderan pertama, MMJ memesan 100 karton minyak goreng. Satu karton isi 12 botol dan satu botolnya berisi 900 mililiter (ml). "Awal order itu Februari (2024), pesan 100 karton, tapi saya kirim 50 karton dulu, karena masih baru beli," imbuhnya.
Dari orderan tersebut, total biaya yang harus dibayarkan sekitar Rp 7 juta...