Buka dengan Penuh Sukacita, Kafe Pustaka Pamit dengan Bangga!
Reporter
Binti Nikmatur
Editor
Nurlayla Ratri
06 - Aug - 2024, 11:01
JATIMTIMES - Kafe Pustaka, kafe yang mengembangkan konsep ruang literasi di dalam kampus Universitas Negeri Malang (UM), resmi undur diri pada Senin (5/8/2024) petang. Pamitnya Kafe Pustaka pun diiringi dengan kebanggaan karena telah menuntaskan tugasnya sebagai salah satu kafe penggerak literasi di Malang Raya.
Seremoni pamitan Kafe Pustaka juga diisi dengan pameran sebagian poster kegiatan diskusi maupun acara-acara seni sastra yang pernah diadakan di kafe tersebut. Berjalan melihat poster-poster itu serasa dibawa masuk ke lorong waktu sejak kafe tersebut berdiri pada Mei 2015 hingga saat ini.
Baca Juga : Pro Kontra Parkir QR Code yang Dilakukan Dishub Kota Malang
Poster momen perpisahan dan kenangan dari pelanggan setia pun turut dipajang dalam pameran tersebut. Hal ini menandakan kafe pustaka bukanlah tempat nongkrong biasa, namun menjadi tempat yang berarti bagi para pelanggan setianya.
Kafe Pustaka sendiri terakhir melayani pembeli pada Rabu, 31 Juli 2024. Sementara Senin, 5 Agustus 2024, hanyalah seremoni pamitan Kafe Pustaka bersama para komunitas penggerak literasi dan pelanggan setianya.
David Ardyanta sebagai pengelola Kafe Pustaka menuturkan bahwa alasan penutupan kafe karena kontrak sudah habis. Lantas, pihak UM berencana melakukan renovasi.
"Bangunannya mau direnovasi, jadi apa saya ngga tahu. Ini adalah acara pamitan dengan tagar #KafePustakaPamit dengan judul kita buka dengan suka cita, kami pamit dengan bangga,” ungkap David, sapaanya.
Pengelola Kafe Pustaka David Ardyanta. (Foto: Nurlayla Ratri/JATIMTIMES)
David menegaskan sejak dalam gagasan, hingga dalam operasionalnya selama 9 tahun ini, Kafe Pustaka bukanlah sebuah kantin, melainkan sebuah kafe akademik. Kafe ini mengemban visi dan misi membangun komunitas epistemik dan lingkungan literasi yang nyaman dan membahagiakan dengan slogan 'Sembari Ngopi Membangun Literasi'.
Kafe Pustaka merupakan ruang intelektual publik yang tidak memandang bendera, suku, ras, agama, komunitas, tingkat pendidikan, dan asal dari kampus mana. Pelanggannya tidak terpaku pada UM saja, namun UIN, UB, UMM, dan lainnya sering mengadakan acara di kafe ini. Hal ini tercermin dalam ragam tema dan audience yang terlihat dalam poster-poster yang dipamerkan...