Jangan Lakukan Dosa di Bulan Muharram, Dosanya Bisa Berlipat Ganda

JATIMTIMES - Muharram 1446 Hijriah telah tiba. Selama bulan suci yang mulia ini, umat Islam dianjurkan melakukan hal-hal baik yang bisa mendatangkan pahala dan dilarang melakukan hal-hal yang mendatangkan dosa. 

Bulan Muharram adalah bulan pertama dalam kalender Islam atau Hijriyah yang merupakan salah satu dari empat bulan suci dalam Islam.

Baca Juga : Tradisi Larung Sesaji di Pantai Serang Blitar: Perpaduan Syukur, Budaya, dan Wisata

Sebagai bulan pertama dalam kalender Hijriyah, Muharram memiliki makna historis, religius, dan moral yang mendalam bagi umat Muslim. Dengan begitu, hendaknya kita menjalani bulan Muharram dengan tidak melakukan larangan di bulan Muharram. 

Berbicara soal larangan di bulan Muharram, ustaz Adi Hidayat dalam salah satu ceramahnya yang dibagikan di channel YouTube @setengahwali-wf3kv, menjelaskan mengenai balasan melakukan dosa di bulan Muharram. 

Ustaz Adi Hidayat mengutip pandangan sahabat Nabi, Ibnu Abbas radhiallahu taala anhuma, yang menyatakan bahwa jika seorang Muslim sengaja melakukan perbuatan haram di bulan-bulan haram, termasuk Muharram, potensi dosanya bisa dua kali lipat dibanding hari-hari biasa.

"Maka jangan lakukan yang haram," Jelas Ustaz Adi Hidayat, dikutip Rabu (10/7/2024). 

Lebih lanjut, ustaz Adi Hidayat mengingatkan bahwa sebaliknya, jika seseorang melakukan perbuatan mulia atau kebaikan di bulan Muharram, maka pahala yang diterima juga bisa berlipat ganda.

"Hal ini sejalan dengan pandangan para ulama yang menghargai keutamaan bulan-bulan haram," katanya.

Baca Juga : Apa itu Clean Eating? Pola Makan yang Diterapkan Prilly Latuconsina Hingga Turun 12 Kg

Ustaz Adi Hidayat berpendapat, pada bulan Muharram yang mulia ini adalah waktu bagi umat Islam berlatih meninggalkan perbuatan yang haram.

"Bulan ini khusus untuk berlatih meninggalkan yang haram," Sambungnya. 

Ia pun menekankan pentingnya pemahaman yang benar tentang dosa dan pahala dalam bulan Muharram...

Baca Selengkapnya