Orang Kaya Bolehkah Menerima Daging Kurban? Ini Hukumnya dalam Islam
Reporter
Mutmainah J
Editor
Yunan Helmy
06 - Jun - 2024, 01:56
JATIMTIMES - Ibadah kurban adalah bentuk ungkapan syukur dan ketaatan kita kepada Allah SWT. Selain itu, ibadah kurban merupakan salah satu ibadah yang manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh orang lain.
Jelang Hari Raya Kurban, banyak yang bertanya bagaimana hukum orang kaya mendapat daging kurban.
Baca Juga : Pj Gubernur Adhy Bicara Batik Hapus Strata Sosial, Semua Kalangan Bisa Pakai
Ternyata, memang ada perbedaan hak penerimaan antara kurban yang diterima orang kaya dan orang miskin. Lantas bagaimana hukum orang kaya menerima daging kurban?
Dilansir dari laman NU Online, ulama Syafi’iyyah menegaskan bahwa kurban yang diterima oleh orang miskin berstatus tamlik (memberi hak kepemilikan secara penuh).
Kurban yang diterima orang miskin menjadi hak miliknya secara utuh, sehingga diperbolehkan mengalokasikan kurban yang diterimanya secara bebas. Misalnya menjual, menghibahkan, menyedekahkan, memakan, atau menyuguhkan kepada tamu.
Sementara, kurban yang diterima orang kaya tidak menjadi hak miliknya secara utuh. Sehingga orang kaya hanya diperbolehkan menerima kurban untuk alokasi yang bersifat konsumtif, tidak diperkenankan mengalokasikannya untuk hal yang bersifat memindahkan kepemilikan secara penuh dan bebas.
Karena itu, orang kaya hanya diperkenankan memakan dan memberikan kepada orang lain untuk dimakan saja, seperti disuguhkan atau disedekahkan kepada tamu. Tidak diperbolehkan bagi orang kaya untuk menjual, menghibahkan, mewasiatkan, atau alokasi serupa yang memberikan hak penuh kepada pihak yang diberi.
Sementara itu, Buya Yahya dalam ceramahnya mengatakan, daging kurban bukan hanya untuk fakir miskin. Artinya, orang kaya pun berhak menerimanya karena sifat dari kurban itu sendiri adalah bersenang-senang di hari raya.
"Kurban bukan untuk fakir miskin. Mulai kapan kurban untuk fakir miskin?" kata Buya Yahya, dikutip dari YouTube Al Bahjah, Kamis (6/6/2024).
Lebih lanjut, Buya Yahya mengatakan pendistribusian daging kurban kepada fakir miskin menjadi prioritas. Pasalnya, fakir miskin adalah orang yang jarang mendapatkan daging, berbeda dengan orang kaya yang bisa kapan saja membelinya.
"Kurban untuk bersenang senang di hari itu, fakir dan miskin. Cuma orang miskin adalah prioritas karena jarang mendapatkan daging. Kalau orang kaya bisa beli setiap saat. Makanya bukan hanya fakir miskin," timpal Buya Yahya...